1. Pengertian Media Audiovisual
Media audiovisual merupakan media pembelajaran yang menggabungkan elemen audio (suara) dan visual (gambar), yang bertujuan untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan lebih efektif. Arsyad (2011) menyatakan bahwa media audiovisual adalah alat bantu yang menggunakan kombinasi suara dan gambar untuk memperlancar proses pembelajaran. Keunggulan dari media ini adalah kemampuannya untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat belajar siswa melalui penyajian informasi yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Gagne (1985) menambahkan bahwa media audiovisual membantu dalam mengatasi keterbatasan pengalaman siswa, terutama ketika siswa belum memiliki cukup pengalaman atau kemampuan untuk memahami konsep yang abstrak. Dalam konteks pembelajaran membaca Al-Qur'an, media audiovisual dapat memberikan contoh suara dan pelafalan huruf hijaiyah yang jelas, sehingga siswa dapat lebih mudah meniru dan memahami cara membaca yang benar.
2. Pembelajaran Membaca Surat Pendek Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an, khususnya surat-surat pendek, merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa Muslim sejak dini. Kemampuan membaca surat pendek, seperti surat Al-Fatihah, An-Nas, dan Al-Ikhlas, menjadi dasar penting dalam pembelajaran Al-Qur'an di sekolah dasar. Menurut Al-Muhdhar (2015), pembelajaran membaca Al-Qur'an seharusnya dilakukan dengan metode yang menarik dan efektif, terutama bagi siswa usia sekolah dasar yang membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka.
Lebih lanjut, Ihsan (2013) menyatakan bahwa kemampuan membaca Al-Qur'an yang baik harus didukung dengan pengajaran yang terstruktur, meliputi pengenalan huruf hijaiyah, pelafalan yang benar, dan penerapan tajwid. Penggunaan media audiovisual dapat membantu siswa dalam memahami cara membaca yang benar karena mereka dapat mendengar pelafalan yang jelas dan melihat contoh visual yang diberikan.
3. Teori Pembelajaran Kognitif
Teori kognitif menekankan pada pentingnya proses mental dalam pembelajaran, seperti persepsi, ingatan, dan pemahaman. Menurut Piaget (1952), siswa pada tahap operasional konkret (usia 7-12 tahun) cenderung belajar lebih baik melalui pengalaman langsung dan media visual yang konkret. Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran membaca surat pendek Al-Qur'an akan sangat membantu siswa untuk memahami konsep abstrak, seperti tajwid dan makhraj, dengan lebih mudah.
Bruner (1966) juga mendukung pentingnya media dalam pembelajaran, khususnya yang melibatkan banyak pancaindra. Ia berpendapat bahwa siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami informasi jika mereka mendapatkan stimulasi melalui berbagai media, seperti visual dan audio. Dalam konteks pembelajaran Al-Qur'an, media audiovisual dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, yang sesuai dengan kebutuhan siswa usia sekolah dasar.
4. Media Audiovisual dalam Pembelajaran
Penggunaan media audiovisual dalam pendidikan memiliki dasar yang kuat dalam teori pendidikan modern. Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (2002), media audiovisual efektif digunakan untuk menyampaikan informasi yang memerlukan contoh visual dan audio, terutama ketika siswa dihadapkan pada materi yang sulit dipahami hanya melalui teks. Dale (1969) dalam "Cone of Experience" juga menyatakan bahwa semakin banyak indera yang dilibatkan dalam proses pembelajaran, maka semakin baik pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.