Aku selalu mengingat masa-masa saat aku pergi ke sekolah bersama Azka, tapi sayangnya waktu itu aku terpaksa pergi ke sekolah bersama dia, jika di bilang Aku adalah laki-laki terbodoh di dunia karena menyia-nyiakan orang yang tulus mencintai aku dan ketika dia seperti ini aku merasa kehilangan dia, kehilangan senyum manisnya setiap pagi, kehilangan pedulinya, kehilangan kasih sayang yang dia berikan kepada aku. "Cepat sembuh sayang, aku rindu kamu." Ucapku meneteskan Air mata.
Gerbang sekolah terlihat akan menutup sebentar lagi aku langsung melajukan kendaraan dengan kecepatan penuh sambil berteriak "Pak Bayu jangan dulu di Tutup Gerbangnya!" Teriakku semoga Pak Bayu mendengarnya.
Pak Bayu menghentikan gerakan gerbang dan mencoba menunggu mobilku dari kejauhan sambil berteriak "Cepat Den bentar lagi Gerbangnya di tutup."
Akhirnya Mobilku sampai tepat waktu dan Pak Bayu langsung menutup gerbang sekolah.
Aku bergegas pergi ke kelas sebelum Pak Lukman datang." Gumam ku seraya berlari.
Pak Lukman adalah seorang guru Ekonomi yang terkenal sangat disiplin soal waktu, dia baik tidak pernah marah-marah dan dalam pembelajaran selalu lembut, tapi jangan salah Pak Lukman tidak suka jika anak didiknya ada yang terlambat datang ke kelas di jam pelajaran dia, bahkan tidak mau mengajar jika satu orang tidak lengkap tanpa keterangan yang pasti.
Aku sampai di kelas XI IPS 3 yang merupakan kelas aku, dan aku mencoba menanyakan lewat Jendela "Apa Pak Lukman sudah datang?" Kataku memastikan.
"Belum." Sahut Fadli yang membuat aku sedikit lega.
"Assalamualaikum, anak-anak bapak hanya bisa memberi tugas kepada kalian, karena bapak ada kepentingan mendadak, tolong kerjakan Buku Besar dan Jurnal Umum lalu di kumpulkan di meja bapak jangan sampai lewat dari jam 12.00 siang." Kata Pak Lukman yang datang langsung memberikan Tugas.
"Waalaikumsalam, baik pak terima kasih." Sahut kami seraya senang jika tidak ada guru yang mengajar.
"Ga, lo dari mana?" Tanya Fadli yang tidak biasanya melihat aku datang mendekati bel masuk.