Mohon tunggu...
Suci Mulyati
Suci Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jeda

12 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 12 Agustus 2022   06:09 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Azka,, Kamu dengar aku?" Panggil Risma

Ruangan ini terlihat berbeda, bukan seperti ruangan inap, tidak ada tempat tidur, dan perlengkapan rumah sakit lainnya, hanya ada horden penghalang di sudut ruangan ini.

Terdengar suara tangisan di sudut horden itu, suara tangisan itu mirip dengan suara Azka, apa itu Azka? kami mencoba menghampiri dan membukakan horden itu dan ternyata, seorang Azka dengan wajah pucat namun masih terlihat cantik sedang menangis.

"Azka" Panggil aku.

Azka berdiri dan seraya memeluk aku, sungguh aku sangat merindukan dia, merindukan peluk hangat Azka, tanpa sengaja aku melepaskan genggaman tangan Risma, seketika Azka melepaskan pelukannya dan melihat Risma, dengan Wajah marah dan mata memerah, Azka berteriak "Pergi kamu Risma" Teriaknya. "Aku tak ingin melihat wajah kamu, kamu jahat." Teriaknya lagi. Aku berusaha menarik tangan Risma dan hendak menggenggamnya lagi namun tangan kuat Azka menarik ku seolah aku tidak boleh menggenggam tangan Risma.

"Sayang apa kamu tahu siapa Risma sebenarnya?" Ucap Azka memberitahu aku.

"Azka aku mohon, kita sahabat, aku minta maaf." Kata Risma memohon serasa meneteskan air mata.

"Sahabat kata kamu, kamu yang merencanakan semua ini, kamu mencoba menjebak Angga orang yang aku cinta selama ini, kamu juga tahu kan, kamu juga yang membuat aku seperti ini berada di antara dua alam, apa itu yang dinamakan sahabat, kamu egois Ris, apa salah angga sama kamu? hingga kamu tega menyusun rencana untuk membunuh Angga, hahahahahah apa kamu pikir aku tidak tahu rencana kamu, aku tahu semuanya Ris, aku terkejut mendengar seorang Risma sahabat yang aku sayangi ternyata seorang pembunuh berencana, dan dia akan membunuh pacar sabahatnya sendiri hahah lucu. Hikss..Hiksss.Hiksss." Kata Azka yang menjelaskan semuanya seraya meneteskan Air mata.

Sebuah fakta yang mengejutkan membuatku tak percaya, jadi orang yang menjebak ku waktu itu memberi tahu aku Azka di tahan di rumah makan karena tidak bawa uang itu Risma dan Risma juga hendak membunuh aku, semua ini terlalu sulit untuk aku memperayainya. Aku yakin Risma melakukan ini pasti ada sebab dan tujuan, mana mungkin dia menyusun rencana ini jika tidak ada sebab dan tujuan.

"Biar aku jelaskan Az, aku mohon" Kata Risma memohon.

"Tak ada yang bisa kamu jelaskan, semua ini sudah terlambat, sekarang ada Angga di sini bunuh lah dia! agar aku bisa bersama Angga dan tenang di sana." Kata Azka.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun