Mohon tunggu...
Shella Yunita
Shella Yunita Mohon Tunggu... Psikolog - Siswi🧕

Stay Connected To God ✨🧕

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Harta Tak Menjamin Bahagia

15 Februari 2021   04:35 Diperbarui: 26 Februari 2021   06:31 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rin, kamu bisa gak sih gak gunain kekuasaan keluarga kamu di tempat latihan." Kata Andini. Teman kursus Chatrine.

"Maksudnya apa sih din? Aku kan baru dateng." Wajahnya penuh kebingungan.

"Jangan mentang-mentang kamu anak konglomerat, kamu jadi pemeran utama buat teater nanti. Secara kan kemampuan kamu ada di bawah aku." Ucapnya sambil mendorong Chatrine

"Maaf ya din, tapi yang pilih aku itu miss sendiri dan itu atas kemampuan yang aku punya." Chatrine meninggal tempat itu  menuju aula teater.

Chatrine telah selesai latihan, ia merasa bahagia karena balet adalah sarana untuk ia mengekspresikan perasaannya. Ia langsung bergegas pulang, sesampainya di rumah suasananya berbeda. Entah akan ada badai apa yang terjadi

"Hai bunda, Chatrine pulang. Wah bunda masak makanan kesukaan aku semua." Chatrine kegirangan

"Iya dong, kan khusus buat anak kesayangan bunda." Nathalie mengelus rambut putri kesayangannya itu.

"Bunda, aroma makanannya sangat menggugah selera. Chatrine gak sabar mau coba." Ucap Chatrine sambil tersenyum

"Chatrine cuci tangan dan langsung duduk. Ayah mau bicara sama kamu." Raut wajah Bimo terlihat sangat emosi.

"Baik, ayah." Ucapnya dengan suara yang sedikit bergetar.

"Duduk. Jujur sama ayah. Kamu masih ikut kelas balet yang tidak berguna itu?" Suara pukulan meja yang dibuat Bimi terdengar sangat keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun