Suara benda jatuh terdengar, sebuah benda yang harganya sangat mahal terjatuh dan pecah berkeping-keping. Guci mahal beserta tanamannya rusak.
"Bu Minah! Apa yang ibu lakukan, ibu menghacurkan semuanya." Amarah pemilik toko memuncak
"Maa..maaf bu, saya tidak sengaja." Minah berbicara dengan terbata-bata
"Hari ini ibu saya pecat! Ibu harus ganti rugi, ibu tidak akan mendapatkan uang pesangon sepeserpun. Pergi dari sini." Pemilik toko mendorong dan mengusir Minah dari tokonya.
"Tapi bu, saya butuh pekerjaan ini." Ucapnya dengan derai air mata.
Minah adalah ibu dari Ayudia Amala, dia bekerja untuk membantu meringankan ekonomi keluarga. Di tengah rintik hujan dia berjalan dengan penuh kehampaan, sesampainya ia di rumah Ayu langsung menyambutnya dengan gembira.
"Ibu sudah pulang. Bu ayu masuk ranking paral-" Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya dia melihat ibunya menangis
"Ibu. Ibu kenapa? Ayo bu cerita ke Ayu." Ayu memeluk ibunya dan berusaha menenangkannya.
"Ibu dipecat nak." Suara tangisnya semakin menjadi.
Ayu terkejut. Tetapi ia berusaha tenang, "Oh begitu, yang sabar ya bu. Semoga kedepannya Ibu bisa dapat pekerjaan yang lebih dari itu."
Tidak berlangsung lama, ayahnya pulang ke rumah dengan luka-luka di tubuhnya.