"Iya bu sama-sama." Ucap Rangga
"Bu, Ayu juga mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu seorang gadis yang baru mengalami kecelakaan. Bayarannya gede bu lumayan buat bantu ibu dan bapak." Ayu berusaha meyakinkan orang tuanya.
"Ibu dan bapak masih sanggup membiayai sekolah kamu nak, kamu tidak perlu bekerja." Ucap Minah
"Gapapalah bu, lagian Ayu pilih kuliah kelas karyawan. Itung-itung Ayu menghabiskan waktu aja sebelum kuliah." Ucap Ayu
"Yasudah terserah kamu nak. Yang penting kamu jangan kecapean." Ucap Minah
"Siap, Bu."
***
Waktu begitu cepat berlalu. Chatrine sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. Ia terlihat sangat murung, seperti tidak ingin melanjutkan hidupnya
"Apa gunanya ini, enyah kalian semua dari kamarku" Chatrine menangis sambil merobek-robek semua baju balet nya
"Chatrine kamu tidak boleh seperti ini. Hidup akan terus berjalan, Bunda yakin akan ada jalan lain yang lebih baik untuk kamu," Bunda mengelus rambut Chatrine
Malam datang. Gadis itu tidak bergerak dari posisinya sejak malam. Ia meratapi kehidupannya, mimpinya telah pupus.