Di sisi lain ada keluarga yang sangat kaya. Kekayaan tersebut sepertinya tidak akan habis tujuh turunan. Ayahnya Bimo Winata, seorang pembisnis kelas kakap. Ayahnya memiliki bisnis berlian di mancanegara. Ibunya Nathalie Clarita Winata, seorang sosialita yang membuka salon mewah yang cabangnya ada di seluruh Indonesia. Keluarga ini dikaruniai seorang putri cantik.
Gadis berseragam lengkap dengan atributnya, berjalan layaknya model yang sedang catwalk di atas red carpet. Mengarahkan titik fokus ke tengah lapangan. Tubuhnya yang lenjang, kulitnya yang putih bersih sebening kristal, membuat dia seperti seorang putri dari sebuah kerajaan. Dia bernama Chatrine Olivia Winata.
Chatrine merupakan gadis terpopuler di sekolah, wajar saja karena ia seorang anak konglomerat ternama. Meskipun begitu dia tidak sombong dan memiliki teman dari berbagai macam kalangan.
Dilihat dari luar kehidupan Chatrine begitu sempurna dan membuat iri semua orang. Tetapi itu salah besar, dia tidak pernah merasa bahagia. Yang ia lakukan hanyalah belajar untuk memenuhi ekspektasi ayahnya.
"Chatrine." Lelaki tampan ini melambaikan tangannya.
Ia dibuat membeku oleh pemandangan yang tersuguh di depannya. Seorang pria tampan menyapa di pagi yang cerah ini membuat harinya sempurna.
"Disapa, malah melongo, sapa balik dong." Ucap Reno
"Eh iya. Hai Ren, long time no see ya haha." Chatrine menjawab dengan nada yang kaku.
"Eh apa sih kamu kaku banget kayak ga ketemu seabad aja." Reno menepuk-nepuk pundak Chatrine
Chatrine memang susah berinteraksi dengan lawan jenis, karena ayahnya bilang pria yang bisa mendekatinya hanya pria pilihan sang ayah. Dia hanya sibuk belajar dan belum pernah merasakan memiliki pria spesial dalam hidupnya.
Chatrine berjalan meninggalkan Reno, ia berjalan menuju ke kelas bersama temannya yang bernama Anna