Chatrine terkejut. Jantungnya seperti akan keluar, "Iya ayah, aku kan udah nurutin semua mau ayah, jadi boleh dong aku ikut kelas balet." Ucapnya dengan suara yang bergetar.
"Mau jadi apa kamu? Itu tidak akan berguna bagi masa depan kamu. Kamu harus les bahasa dan bisnis agar bisa jadi penerus bisnis ayah nanti." Suara Bimo terdengar begitu keras, ia membentak putrinya.
"Ayah udah dong. Jangan dibentak gitu kasian Chatrine." Nathalie mengelus tangan Bimo, ia berusaha meredam emosi suaminya.
"Apa aku gabisa ngelakuin apa yang aku suka? Aku ingin seperti anak lainnya yang diberikan kebebasan untuk memilih masa depan mereka." Ucapnya sambil menangis.
"Anak ini, di kelas balet kamu diajarkan untuk membatah orang tua!" emosi Bimo semakin menjadi-jadi
"Aku mau jadi seorang balerina." Suara pecahan kaca terdengar, Chatrine melemparkan piringnya ke lantai.
"Anak tak tahu diri."
***
Toko bunga Florist menjual berbagai macam bunga. Toko bunga ini cukup terkenal di kalangan menengah sampai atas. Bu Minah orang tua Ayu bekerja di toko tersebut sebagai pelayan.
"Bu Minah, tolong bunga ini dipindahkan ke guci besar itu ya." Kata pemilik toko bunga florist
"Baik bu, saya akan segera membereskannya." Minah segera melakukan pekerjaannya