“Jadi kamu tidak pergi sekolah tanpa sepengetahuan ibumu?”
“Iya pak.”
Kholid merasa makin bingung surat apa yang ditulisnya. Kholid bertanya lagi.
“Ibumu kemana?”
“Ibu saya terkena penyakit kencing manis pak. Hari senin pagi waktu dia untuk berobat ke dokter.”
“Oh. Lalu uang yang kamu kumpulkan selama ini untuk apa?”
“Pengobatan Ibu saya Pak.”
“Kenapa harus kamu ikut-ikutan untuk mencari uang, memang pekerjaan ayah kamu apa?
“Ayah saya sudah lama meninggal pak.”
Kholid benar-benar kehabisan kata-kata mendengar jawaban tersebut. Kini Kholid tau bahwa anak yang dihadapannya adalah anak yang luar biasa. Semua pemberitaan miring selama ini tentang dirinya hanya kesalahpahaman yang meluas.
“Lalu surat kamu sudah siap kan?”