“Sudah pak.”
“Boleh tau buat siapa?”
“Maaf pak, enggak boleh.”
“Baik sekarang kamu boleh kembali. Tapi karena surat kamu sudah selesai, kamu tidak akan bolos lagi kan di jam pelajaran saya.”
“Iya pak. Permisi pak.”
Andi meninggalkan ruangan.
Setelah Andi pergi Kholid menyadari tentang hal yang sangat luar biasa yang dilakukan muridnya. Kini Kholid tau bahwa siswanya ini merupakan siswa yang baik, kecuali masalah bolos hanya untuk menulis surat. Dia juga masih sangat penasaran surat apa yang ditulis oleh Andi dan untuk siapa.
Sesampainya dirumah, Kholid langsung terkurai lemas di sofa ruang keluarga. Seperti biasanya dia langsung menghidupkan TV. Berita kembali menghiasi layar kacanya dan dia juga sudah tau apa yang akan ada disana. Setelah habis menonton hatinya kembali bergumam.
“Pemerintah, tahukah kamu tentang perasaan kami.”
****
Akhirnya minggu depan Andi sudah kembali masuk dengan rutin di jam pelajarannya. Kholidpun sudah dapat bernafas lega bahwa masalahnya telah hilang. Setelah selesai mengajar, dia langsung pulang dengan tenang. Langkahnya ringan. Sesampainya dirumah dia membuka televisi. Lalu disana ada berita seperti biasa. Selesai pemberitaan, pembawa acara mengatakan tayangan selanjutnya adalah pidato kenegaraan Presiden. Dia baru ingat kembali kalau hari ini kabarnya Presiden akan melakukan pidato di Istana negara.