Pandangan buruk Kholid pada muridnya ini sedikit berkurang.
“Kalau masalah memukul teman?”
“Waktu itu saya sedikit ada masalah dengan teman saya, lalu dia mau memukul saya. Saya mencoba menghindar, akhirnya malah tangan teman saya membentur tembok dibelakang saya, lalu tangannya berdarah.”
Kholid mengangguk, dia penasaran dengan masalah yang terakhir.
“Kalau tentang bolos sekolah?”
“Kalau itu waktu itu saya terkena cacar. Makanya tidak masuk dalam waktu lama.”
“Kenapa tidak memberi surat sakit?”
“Oom saya yang diluar kota dokter, Ibu saya menanyakan obat dengan menelpon oom saya. Obatnya diambil di apotik dekat rumah, itu apotik tetangga, jadi dia memaklumi memberikan obat tanpa resep, tapi asalkan benar obatnya merupakan permintaan dokter. Oleh sebab itu saya tidak dapat membuat surat sakit. Saya bukan orang kaya pak”
Mendengar jawaban itu Kholid sudah tidak emosi lagi, kini dia tau bahwa pembicaraan yang sering terdengar selama ini hanya gossip belaka. Muridnya tidak seburuk yang terdengar, bahkan, dia terlihat seperti anak yang baik.
“Oh, kalau gitu bagaimana dengan bolos di jam saya di hari yang sama 3 kali berturut-turut?”
“Itu....”