Mohon tunggu...
Selfi Andini
Selfi Andini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

sedang mumet ujian praktek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Novel Karya Sabda Armandio "24 Jam Bersama Gaspar"

5 Maret 2023   17:06 Diperbarui: 5 Maret 2023   17:17 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 F. Tokoh Yadi (pongo) atau (anaknya Bu Tati)

         Tokoh Yadi dalam cerita ini digambarkan sebagai tokoh datar sebab dari awal sampai akhir hanya menunjukan satu sikap saja.

*Tokoh yang menyebalkan : " Seperti Kubilang tadi, kali ini kau harus berubah pikiran. " Aku menyilangkan kaki,  " Kenal Tati S.  Abdillah?". " Dia ibuku, tolol." inilah perbedaan antara Spike dan Pongo. Kepolosan Spike amat menggemaskan sampai-sampai aku kepingin mendorongnya dari atas bukit, Sementara Pongo ketus dan menyebalkan sampai-sampai aku ingin pula mendorongnya dari atas bukit.

 Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang menyebalkan. Bisa dilihat dari dialog di atas, disaat tokoh aku menanyakan " kau kenal Tati S. Abdillah? ", lalu Yadi menjawab, " Dia ibuku tolol. "

*Tokoh yang durhaka terhadap ibu nya ( Bu Tati) : " Betul. Ibumu yang tua dan banyak omong itu sekarang sedang diikat di kursi. Dia Kuberi amat sangat banyak nasi setengah matang dan Kupaksa minum delapan liter air. Beberapa jam lagi nasi diperutnya akan membengkak dan membengkak hingga cuma ada dua kemungkinan : dia akan mati sebelum atau setelah perutnya pecah. Dia tetap akan mati sekalipun kau datang kesana sekarang sebab cuma aku yang tahu cara mengeluarkan seluruh nasi dari perutnya, dan coba tebak...."

" Syukurlah kalau benar begitu, " jawabnya tanpa emosi. Sialan." Dia sudah terlalu lama hidup. Rasanya sudah cukup. Lagi pula hubungan kami tidak terlalu baik sejak dia mengidap penyakit.... ah, tidak jelas pula penyakitnya. "

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang durhaka terhadap orang tua. Bisa dilihat dari jawaban nya Yadi ketika ibunya akan meninggal, dia malah menjawab, " Syukurlah kalau begitu, tanpa emosi. Wah gila sih, ini orang harusnya udh jadi batu sih kek cerita sebelah :>

*Tokoh yang sangat setia, cinta, dan menyayangi istrinya ( Nirida) : Yadi menggeleng lagi, " Aku bisa tahan miskin seumur hidup, tapi tidak akan tahan ditinggal Nurida. "

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang setia kepada istrinya. Bisa dilihat dari dialog diatas bahwa si Yadi bilang, kalau dia tidak akan sanggup hidup tanpa Nurida.

G) Tokoh Nurida ( istrinya Yadi)

      Tokoh Nurida dalam cerita ini digambarkan sebagai tokoh datar sebab dari awal sampai akhir hanya menunjukan satu sikap saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun