Mohon tunggu...
Selfi Andini
Selfi Andini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

sedang mumet ujian praktek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Novel Karya Sabda Armandio "24 Jam Bersama Gaspar"

5 Maret 2023   17:06 Diperbarui: 5 Maret 2023   17:17 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 *Tokoh yang suka berprasangka : Wan Ali mengambil papan catur yang sedari tadi dikempitnya dan berkata, " Ah, aku sudah menunggumu. Ayo kita main catur," meski gesturnya mengisyaratkan kehadiranku tak ia inginkan.

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang suka berprasangka, karena setelah  Wan Ali mengajak nya main catur, tokoh aku menebak bahwa gesturnya mengisyaratkan kalau kehadiran tokoh aku tidak ia inginkan.

*Tokoh yang tidak tegaan (berhati mulia/baik) Tapi kuurungkan, aku tak tega membuat orang lain merasa nelangsa.

*Tokoh yang yang baik (suka menolong) : Beberapa meter dari perempatan, kulihat seorang nenek di trotoar. Ia menengok kanan kiri seraya memegang kardus biru seukuran genggaman tangan. Kutepikan Cortazar tak jauh dari tempat nya berdiri jalan. Lalu Aku menawarkan bantuan, / Si nenek menegurku dan bertanya apakah niat baik kami masih berlaku. Kuacungkan ibu jari sambil tersenyum karena begitulah cara orang lain mengiyakan ajakan. Lalu aku turun dan sedikit berbasa-basi.

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang baik karena dia menolong seorang nenek. Bisa di lihat disaat dia melihat seorang nenek di trotoar. Ia langsung menepikan Cortazar dan langsung menawarkan bantuan. Dan disaat si nenek menanyakan apakah niat baik nya tadi masih berlaku, dan si tokoh aku pun langsung mengacungkan jempol nya seraya mengiyakan permintaan si nenek.

*Tokoh yang munafik dan tidak percaya pada dirinya sendiri : Aku berusaha menenangkannya, " Hanya karena nenek itu itu mengoleksi bangkai cupang bukan berarti ia sinting, " meski aku sendiri kurang yakin dengan ucapanku.

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang bisa dibilang minafik karena dia berusaha menenangkan seseorang dengan kata-kata positifnya, yang padahal dia pun masih kurang yakin dengan apa yang ia katakan itu.

 *Tokoh yang suka membaca pikiran / gerakan fisik seseorang : " Wah, Aku memang kurang dekat dengan Muhammad, cuma mendengar reputasinya saja. Kabarnya dia orang baik ". Kusangga dagu dengan tangan, menyiapkan telinga. Kelihatannya Bu Tati akan bercerita panjang lebar. Terbaca dari bola matanya yang mendadak seperti kucing melihat buntalan bola benang.

*Tokoh yang suka berprasangka dan baik hati : " Tunggu sebentar, " Bu Tati menahan kami. Aku harap ia tidak bermaksud memintaku untuk menonton DVD di atas meja berjudul Runtuhnya Teori Darwin. Aku sudah menyiapkan  tiga alasan untuk menolak tawaran Bu Tati tanpa melukai hatinya, misalnya,  Aku akan bilang lebih baik Bu Tati menusuk telingaku dengan sedotan lalu mengisapnya seperti menikmati air kelapa ketimbang memintaku menonton DVD karya Adnan Oktar itu karena rasanya kurang lebih akan sama.

*Tokoh yang suka berbohong : " Betul. Ibumu yang tua dan banyak omong itu sekarang sedang diikat di kursi. Dia Kuberi amat sangat banyak nasi setengah matang dan Kupaksa minum delapan liter air. Beberapa jam lagi nasi diperutnya akan membengkak dan membengkak hingga cuma ada dua kemungkinan : dia akan mati sebelum atau setelah perutnya pecah. Dia tetap akan mati sekalipun kau datang kesana sekarang sebab cuma aku yang tahu cara mengeluarkan seluruh nasi dari perutnya, dan coba tebak...."

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang suka berbohong. Bisa dilihat dari dialog diatas bahwa tokoh aku berkata bahwa ibunya Yadi yaitu Bu Tati sedang diikat dikursi.....cuma aku yang tahu cara mengeluarkan nasibnya. Padahal aslinya Bu Tati tidak sedang diikat oleh si tokoh aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun