*Tokoh yang Rumit :Â Saya tidak peduli kotak hitam itu, tidak perlu dipanjang-panjangkan. Siapa yang bisa membuktikan bahwa Anda memang pagi itu sedang mengurus burung kesayangan Anda? Di mana suami Anda? ( Tanya pak Polisi). Aduh, saya sudah bilang tadi, jangan memotong cerita saya. Kalau begini, saya harus mengulangi lagi dari awal. ( Kata si Nenek/ Saksi / Bu Tati )
Dari kutipan diatas kita bisa tahu kalau si Saksi itu orang nya rumit. Terbukti saat pak polisi memotong ceritanya dia (saksi) harus memulainya dari awal lagi.
[Saksi mengulang ceritanya dari bangun tidur ( awal )] : halaman (64)
11. Tokoh Polisi yang berjaga diluar ruangan interogasi.Â
*Alur
  Alur yang digunakan dalam novel 24 Jam Bersama Gaspar menggunakan alur campuran yaitu gabungan antara plot prograsif dan plot flash back atau sorot balik. Secara garis besar plot novel mungkin progresif, tetapi di dalamnya terdapat adegan-adegan sorot balik.
  Awal cerita dalam cerpen 24 Jam Bersama Gaspa menceritakan tokoh Aku yang baru sampai di muka warung seberang toko incaran untuk membeli beberapa barang yg ia butuhkan. Seperti dalam kutipan berikut.
  Kututup putaran gas Cortazar di muka warung seberang toko incaran, lalu aku membeli teh hijau kemasan, sebungkus rokok, dan dua sabun batangan. Sekarang baru pukul dua belas siang, kubuang air teh hijau dalam botol, kemudian membuka tas, mengambil sebotol Mythe Absinthe 500 militer, dan mengisi ulang botol teh hijau tanpa melepas labelnya. Setelah itu kumasukkan sabun batangan kedalam tas dan membuang botol absinthe kosong ke tempat sampah di sisi warung. Aku ingin sekali memindai toko itu dengan leluasa. Seorang satpam penjaga dispenser uang yang berganti jaga tiap dua belas jam sehari duduk didepan. Juga ada dua orang karyawan toko, mereka suami istri. Pemiliknya, seorang pria keturunan Yaman, baru berulang tahun ke-57 dua minggu lalu. Aku tahu karena ulang tahunnya bertepatan dengan kedatanganku ke tokonya untuk kali pertama.
Tengah cerita mengalami sorot balik. Tokoh Aku menceritakan pengalaman nya pada dua minggu lalu ketika tokoh aku pertama kali ke toko Wan Ali, dan kebetulan waktu itu bertepatan dengan ulang tahunnya Wah Ali. Cerita yang mengenalkan beberapa tokoh yang ada di Toko tersebut. Seperti pada kutipan berikut.
Saat itu ia memberiku sepotong brownis dan kurma sebesar ibu jari. Orang-orang memanggilnya Wan Ali.
Mulanya aku datang hendak mencari cincin kawin yang cocok untuk temanku, tetapi niatku berubah sejak Wah Ali menunjukkan kotak hitam seukuran kardus telepon seluler dan berkata dalam logat Arab lengkap, " Kalau kau kasih lihat isi kotak ini, jangankan pacar, calon mertuamu juga minta dikawini. "