Mohon tunggu...
Selfi Andini
Selfi Andini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

sedang mumet ujian praktek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Novel Karya Sabda Armandio "24 Jam Bersama Gaspar"

5 Maret 2023   17:06 Diperbarui: 5 Maret 2023   17:17 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Tokoh yang Pengingat : Selagi orang itu push-up, aku mengingat lagi hari-hari itu. Hari ketika semua orang meninggalkanku. Seperti sudah kucertikan sebelumnya, ayah dan ibu berbahagia bersama keluarga baru mereka; tak ada ikatan emosional diantara kami; aku tidak punya masalah baik dengan ayah maupun ibu tiri; mereka menganggapku sebagai orang lain dan sebaliknya. Menginjak usia 16 aku berhadapan dengan kebebasan, yang ternyata sepi dan menakutkan......... Suatu pagi, pada usia 19, aku mendapat kabar ayahku mati kena stroke. Aku keluar rumah dan mencuci bersih Cortazar, kukatakan kepadanya bahwa kami akan punya banyak uang,l dari warisan. Dan seterusnya......

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang pengingat. Bisa dilihat dari potongan cerita diatasi bahwa selagi orang itu push up dia mengingat hari hari dia saat usianya 16 tahun ia berhadapan dengan kebebasan yang ternyata sepi dan menakutkan hingga di umur yg ke 19, dia mendapat kabar bahwa  ayahnya meninggal dan seterusnya...

 *Tokoh yang Jahat : " Sebagai pria jahat tentu aku harus merancang kejahatan yang sempurna, " jawabku. "Dan sempurna artinya tanpa cela sama sekali. Itulah mengapa malam ini kalian kuajak le sini. Supaya kalian mengenali medan. "

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang jahat. Karena bisa dilihat di dialog diatas bahwa si tokoh aku mengaku kalau dia adalah pria jahat yang harus merancang kejahatan yang sempurna supaya tidak ada cela sama sekali.

*Tokoh yang jahil : Afif menggeser bokongnya, Cortazar sedikit oleng, melalui getaran kemudi ia memberitahuku bahwa dua orang di belakang (Afif dan Yadi) ketakutan. Jadi kupacu Cortazar lebih cepat lagi. Aku berkata bahwa remnya blong.

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh jahil. Bisa dilihat dari potongan cerita diatas, disaat tokoh aku mengetahui kalau dua orang dibelakang nya sedang ketakutan, dia malah menambah kecepatan Cortazar, dan berkata kalau remnya blong.

 * Tokoh yang pintar dan pemberani : Aku tiba dipelataran parkir dan melihat perempuan berkaus rockstar  tadi tengah mengacungkan botol bir yang pecah dibagian bokongnya kepada dua laki-laki di dekat motor bebek. Kunyalakan rokok, menghampiri ketiganya dengan jemari lengan kiri membentuk pistol di dalam saku jaket kemudian bertanya dengan suara gagah yang dibuat-buat.

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa tokoh Saya adalah tokoh yang pintar dan pemberani. Karena disaat dia melihat perempuan yg sedang ribut ribut dengan 2 laki laki dia langsung berpikir buat mendatangi mereka hanya dengan jemari lengan yang membentuk pistol lalu dimasukkan kedalam saku jaket.

B) Tokoh Wan Ali

       Tokoh  Wan Ali dalam cerita ini digambarkan sebagai tokoh datar sebab dari awal sampai akhir hanya menunjukan satu sikap saja.

*Tokoh yang baik terhadap pelanggan : Saat itu ia memberiku sepotong brownis dan kurma sebesar ibu jari. Orang-orang memanggilnya Wan Ali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun