Mohon tunggu...
Sayyidah Ilman Nisa
Sayyidah Ilman Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

If there is a will, there is a way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serambi Mekkah dalam Rekam Jejak Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 Universitas Syiah Kuala (Modul Nusantara)

22 Oktober 2022   03:43 Diperbarui: 22 Oktober 2022   04:06 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Perempuan pada masa konflik sebagai agen perdamaian yang menjadi pencari nafkah keluarga & memastikan pendidikan anak tetap berjalan, membangun solidaritas & mendukung keluarga yang terdampak konflik. Menjadi kombatan & ikut dalam perang, lalu sebagai korban kekerasan bebrasis gender. Adapun tantangan, sebagai resiko, keamanan, keterbatasan Sumber daya, dicurigai, "senjata perang", jadi tameng, sasaran antara & bargaining politik bagi kelompok yang bertikai, serta tidak diperhitungkan, tidak di dengar dna bisa dijadikan sebagai peluang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka ada beberapa strategi pendekatan yang dapat dilakukan sebagai prinsip dasar, seperti anti kekerasan, berpihak pada korban, adil gender, serta menghargai keberagaman. 

Peran perempuan sebagai peace builder 

 - Capacity building untuk training, Teknik investigasi, Teknik pelaporan CO, CU, KM, management keuangan \

- Advokasi/lobby local, nasional & internasional 

- Penguatan ekonomi berbasis kekuatan local, dengan ternak kambing, buat garam, menjahit, buat kue, dll 

- Mendorong partisipasi perempuan dengan 3: 

A. Melakukan investigasi pelanggaran HAM 

B. Mendokumentasikan 

C. Mendampingi korban 

- Kampanye perdamaian, perempuan memecah kebisuan & kebungkaman masyarakat Aceh seminar, kasi damai, poster, stiker, menulis, buat buku, menggalang bantuan untuk korban. 

Kemudian juga ada gambar pemateri sewaktu muda di saat melakukan aksi perdamaian, konteks yang mendorong kelompok perempuan untuk mengambil suara yang berbeda selama konflik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun