Di dalam organisasi, pemimpin yang adil akan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis di mana setiap orang atau anggota tim  merasa dihargai dan didengarkan. Hal ini akan meningkatkan moral dan motivasi serta dapat mendorong loyalitas dan komitmen terhadap organisasi. Pemimpin yang adil juga akan membangun fondasi yang akan dipercaya oleh banyak orang serta akan meningkatkan fondasi hubungan yang kuat dan produktif.
Dengan menerapkan empat point diatas, seorang pemimpin akan dinyatakan sukses atau berhasil ketika sudah berakhir masa jabatannya. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan Aristotle ini sangat penting untuk diterapkan jika menjadi seorang pemimpin. Sebab gaya kepemimpinan Aristotle ini sangat logis atau masuk akal pada pemikiran manusia dan didalam dunia nyata empat point diatas sangat dibutuhkan ketika ingin menjadi seorang pemimpin.
 Dengan menerapkannya masyarakat dijamin akan bangga, senang, dan bahagia kepada pemimpin tersebut. Serta masyarakat juga akan merasa dihargai ketika suara mereka di dengarkan oleh seorang pemimpin. Lalu akan menimbulkan suatu keharmonisan atau keamanan serta kenyamanan di suatu organisasi atau negara tersebut.
What : Apa Yang Dimaksud Dengan Gaya Kepemimpinan Aristoteles
Â
Gaya kepemimpinan Aristoteles adalah pendekatan yang akan menggabungkan antara kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan moderasi. Aristoteles yakin bahwasannya pemimpin yang baik harus memiliki pengetahuan yang luas dan baik, kualitas moral yang kuat, dan mampu untuk membuat keputusan secara bijak dengan akal sehat. Gaya kepemimpinan ini tidak hanya relevan dizamannya akan tetapi sangat penting pada era sekarang.
Ada tujuh point utama yang akan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dari gaya kepemimpinan Aristotoles :
1. Kebajikan (Virtue) : Aristoteles meyakini bahwa seorang pemimpin harus memiliki jiwa kejujuran, keberanian, dan keadilan. Karena, kebajikan ini akan memungkin seorang pemimpin bertindak dengan integritas dan menjadi teladan bagi orang lain, sehingga akan lebih dihormati dan dipercaya oleh orang-orang disekitarnya.
2. Keseimbangan (Golden Mean) : Menurut Aristoteles seorang pemimpin harus mampu mencari keseimbangan dalam tindakan yang telah diambil. Aristoteles menyebutnya jalan tengah atau golden mean, supaya dapat mencari solusi yang optimal dan akan membawa manfaat yang banyak. Dengan ini pemimpin akan lebih efektif dalam mengelola konflik serta dapat membuat keputusan yang adil.
3. Tujuan yang Jelas : Seorang pemimpin harus memiliki tujuan atau visi misi yang jelas dan kuat. Lalu seorang pemimpin juga harus mampu untuk membuat atau merumuskan tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Serta harus mampu mengimplementasikan strateginya supaya dapat mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga dapat memotivasi dan menginspirasi tim untuk mencapai tujuan bersama.
4. Kebenaran dan kejujuran adalah prinsip dasar yang dijunjung tinggi dalam kepemimpinan Aristoteles. Seorang pemimpin harus terus menerus berusaha untuk mengejar kebenaran dan memberikan kejelasan dalam setiap tindakan yang diambil.Â