Ini memungkinkan pemimpin untuk mencapai inovasi yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan. Akal sehat membantu dalam membuat keputusan yang tepat dan menghindari kesalahan yang berpotensi merugikan. Pemimpin yang cakap dalam membaca situasi dan berpikir secara logis akan lebih dipercayai oleh masyarakat, menciptakan lingkungan yang mendukung implementasi kebijakan dan perubahan yang diinginkan
Belajar dari Pengalaman : Belajar dari pengalaman adalah prinsip penting menurut Aristoteles didalam suatu kepemimpinan. Pengalaman, baik itu secara positif ataupun negatif, akan tetap memberikan sebuah pelajaran berharga yang akan membantu seseorang supaya dapat tetap tumbuh dan berkembang.Â
Pemimpin yang bijaksana akan mengambil pelajaran dari keberhasilan serta kegagalan dan kesalahan yang telah mereka alami. Belajar dari suatu pengalaman merupakan hal penting, karena setiap pengalaman mengandung pelajaran yang bisa diterapkan pada situasi di masa depan atau di masa yang akan mendatang.
 Keberhasilan mengajarkan apa yang berjalan dengan baik, sedangkan kegagalan memberi wawasan tentang apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana menghindari kesalahan yang sama di masa yang akan datang. Selain itu, pemimpin yang belajar dari pengalaman akan cendrung lebih rendah hati dan terbuka terhadap masukan dan kritik. Sikap ini akan lebih efektif dalam memimpin, karena mereka akan terus mencari cara untuk meningkatkan kinerja.
Memiliki Kemampuan Devil Advocate : Kemampuan untuk menjadi devil's advocate sangat penting dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin harus bisa mengajukan alternatif berbeda untuk menguji ide-ide yang ada. Dengan cara ini akan membantu melihat suatu peluang atau risiko serta dapat memastikan suatu keputusan yang akan diambil adalah keputusan yang terbaik untuk bersama.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip diatas dalam praktik gaya kepemimpinan, nantinya seorang pemimpin tidak hanya mampu mencapai suatu tujuan, tetapi juga akan menciptakan lingkungan yang adil, harmonis, dan produktif, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh anggota tim ataupun masyarakat.Â
Kepemimpinan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Aristoteles membantu menciptakan seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan dihormati, serta mampu mengatasi tantangan dengan bijaksana dan efektif. Dan akan membangun hubungan yang kuat dan solid dengan timnya. Maka dengan demikian, tercipta suatu organisasi yang kokoh dan inovatif dalam menghadapi perubahan.
How : Bagaimana Seorang Pemimpin Untuk Selalu Memastikan Hal Yang Benar Pada Waktu Yang Tepat dan Untuk Alasan Yang TepatÂ
Dalam dunia yang terus berkembang dan penuh perubahan, kemampuan seorang pemimpin untuk bertindak secara tepat, pada waktu yang tepat, dan untuk alasan yang benar menjadi semakin penting. Pemimpin yang efektif tidak hanya mampu mengenali dan memanfaatkan peluang yang ada, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan dengan cara yang bijaksana dan etis.Â
Tantangan utama yang muncul adalah bagaimana seorang pemimpin dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil selalu merupakan langkah yang benar, di saat yang tepat, dan berdasarkan alasan yang tepat juga.
Supaya dapat memahami hal ini secara mendalam, kita akan merujuk pada pandangan filsuf Aristoteles mengenai kepemimpinan. Menurut Aristoteles, pemimpin yang baik harus memiliki sejumlah kualitas utama seperti kebijaksanaan, etika, dan rasionalitas praktis. Ia menekankan bahwa "phronesis" atau kebijaksanaan praktis adalah salah satu ciri utama dari seorang pemimpin yang mampu membuat keputusan yang benar di berbagai situasi.Â