Mohon tunggu...
Salma Putri Aditian
Salma Putri Aditian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

please, could you put me to rest?

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tuhan, Berbaik Hatilah

25 Februari 2022   20:39 Diperbarui: 25 Februari 2022   21:05 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sedang tenggelam dalam pikiran, padahal belum sampai dasar. Pada pandanganku yang memudar, aku lihat tuan puan saling gelisah.

"Kenapa mam?"

"Al, tolong bawakan tiga bantal!" seru tuan yang mulai tunjukkan khawatirnya.

Aku lemas. Sungguh lemas. Lemas yang tak pernah lekas.

"Cepat Al!"

Aku antarkan bantal sekaligus segala mantra yang kuhafal.

"Sesak mam?" Puan anggukkan kepalanya dengan deru nafas tak masuk tempo

Aku dan Tuan panic. Batin kami saling memerangi. Enggan ditinggal pergi sang penghidup hati. Papa bergegas pergi ambil pengukur kadar oksigen di rumah kerabat dengan terburu. Tak peduli bahwa ia pun sedang sakit. Ia lari keluar tidak pakai kain tambahan penghalau dingin. Hanya nyawa terselamatkan yang ia ingin.

Aku hubungi dokter segera, katanya aku harus tenang. Konyol. Padahal bukan aku yang butuh penenang.

"Coba tensi darah mama berapa? Suhu badan berapa? Nanti ibu jadwalkan besok swab ya"

"Tensi darah 133 per 73, suhu badan 40,8"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun