Namun, pinjaman ini biasanya memiliki suku bunga yang sangat tinggi lo. Jika tidak dilunasi dengan cepat, utangpun bisa membengkak lo. Situasi ini malah memperparah masalah finansial mereka.Â
Nah hal itu pun meningkatkan kecemasan mereka. Pada akhirnya memperkuat siklus doom spending, Bro.
3. Siklus Kecemasan dan Utang
Pinjaman online sering kali menjadi pilihan karena kecemasan yang disebabkan oleh kekurangan dana akibat doom spending. Ketika seseorang terus berbelanja untuk meredakan kecemasan, mereka mungkin merasa semakin terjebak dalam utang.Â
Sementara itu, tekanan untuk membayar pinjaman dengan bunga tinggi pun menambah beban emosional. Finansial pun ketar-ketir. Situasi ini menciptakan siklus kecemasan yang lebih besar lagi.Â
Kita takut, mereka mungkin akhirnya mengambil pinjaman baru lagi untuk melunasi utang lama, atau malah meminjam lebih banyak untuk terus berbelanja sebagai cara mengatasi stres. Gawat dong.
 4. Penurunan Kesejahteraan Finansial
Pinjol yang tidak diatur dengan baik dapat membawa individu ke dalam lingkaran utang. Utang yang semakin sulit untuk diatasi apalagi dilunasi.
Doom spending yang dibiayai oleh pinjaman online pada akhirnya menggerogoti stabilitas finansial seseorang. Ketika mereka tidak mampu membayar pinjaman tepat waktu, konsekuensi seperti denda, bunga tambahan, atau bahkan penagihan yang agresif pun bisa terjadi.Â
Itu berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Pun kesejahteraan finansial mereka. Bahkan ada yang sampai bunuh diri. Naudzubillah min dzalik.
5. Solusi: Edukasi Finansial dan Kontrol Utang