Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Doom Spending dan Pinjol, Fenomena Konsumtif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

4 Oktober 2024   17:23 Diperbarui: 4 Oktober 2024   17:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doom Spending. Foto by Jawapos.com

Namun, pinjaman ini biasanya memiliki suku bunga yang sangat tinggi lo. Jika tidak dilunasi dengan cepat, utangpun bisa membengkak lo. Situasi ini malah memperparah masalah finansial mereka. 

Nah hal itu pun meningkatkan kecemasan mereka. Pada akhirnya memperkuat siklus doom spending, Bro.

3. Siklus Kecemasan dan Utang

Pinjaman online sering kali menjadi pilihan karena kecemasan yang disebabkan oleh kekurangan dana akibat doom spending. Ketika seseorang terus berbelanja untuk meredakan kecemasan, mereka mungkin merasa semakin terjebak dalam utang. 

Sementara itu, tekanan untuk membayar pinjaman dengan bunga tinggi pun menambah beban emosional. Finansial pun ketar-ketir. Situasi ini menciptakan siklus kecemasan yang lebih besar lagi. 

Kita takut, mereka mungkin akhirnya mengambil pinjaman baru lagi untuk melunasi utang lama, atau malah meminjam lebih banyak untuk terus berbelanja sebagai cara mengatasi stres. Gawat dong.

 4. Penurunan Kesejahteraan Finansial

Pinjol yang tidak diatur dengan baik dapat membawa individu ke dalam lingkaran utang. Utang yang semakin sulit untuk diatasi apalagi dilunasi.

Doom spending yang dibiayai oleh pinjaman online pada akhirnya menggerogoti stabilitas finansial seseorang. Ketika mereka tidak mampu membayar pinjaman tepat waktu, konsekuensi seperti denda, bunga tambahan, atau bahkan penagihan yang agresif pun bisa terjadi. 

Itu berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Pun kesejahteraan finansial mereka. Bahkan ada yang sampai bunuh diri. Naudzubillah min dzalik.

5. Solusi: Edukasi Finansial dan Kontrol Utang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun