Mohon tunggu...
Rana Setiana
Rana Setiana Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Ngobrol diskusi santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berbayang Bayangan 1

2 September 2024   17:46 Diperbarui: 2 September 2024   17:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelangi yang indah membawa inspirasi pada corat-coretnya.Akhirnya Isma menaiki angkot, walaucukup berdesakan Isma duduk di pojok. Di dalam angkot amamt Isma tak akan menunduk diam pada satu arah. Matanya akan memandang satu demi datu wajah penumpang kalau sudah dipandangisemuanya, Dia pasti mrngrluarkan cermin dalam tasnya. Kemudian dirinyalah yang dia pandangi walau Dia taqk tahu apa dirinya yang memandang bayangan di cermin, atau gayangan di cermin yang memandang dirinya.

Tidak sedikit orang yang risih dipandangi. Kalau sudah begunu iua pasti tertunduk malu, tidak akan mengangkat wajahnya sampai angkot berhenti di depan jalan menuju sekolahnya Aliyahnya, atau sampai penumpang itu turun. Di samping hadapannyaada dua pasangan berseragam SMU sedang berpegangan tangan, saling bercanda tawa. Dalam benak SIma langsung berkaat mereka berpacaran. Dia segera mengelyuarkan buku dan ballpointnya. Dia pun menggoyangkan ballpointnya

…  di balik pintu ku selalu menunggu

kapan Dia membuka mengetuk rayu

mengulum senyum salam terukir

terucap tersungging di bibir

pangeran berkuda putih

membawa cinta sejati nan suci

                              Bandung, …..

                              Isma

Bel masuk telah berbunyi, waktunya gerbang dikunci. Tapi dasar sungguh mujur, kerena hendak dikunci Isma datang sambil berlari. “tunggu, tunggu dulu pak Ujang”Hah, hah tunggu dulu pak Ujang. Tunggu, saya kantidak kesi..hangan””saya kan datang pas pada waktunya pukul tujuhdan kalau masalahh telay limamenit, jangan salahkansayah, karena itu kesalahan pak Ujang. Yang menghalangi dan mnghambat saya untuk datangpas.Bagaimana betul tidak” Isma mencobaberdalihsupayabisamasuk ke dalam dengannapas terengah ia menjelaskan. Dengan terpaksa pak ujang membuka membarkan Isma masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun