Mohon tunggu...
Rana Setiana
Rana Setiana Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Ngobrol diskusi santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berbayang Bayangan 1

2 September 2024   17:46 Diperbarui: 2 September 2024   17:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencerca Cermin  Xing Yi Zhoo

        Tidak tidak. Beliau tidak merasakan kegundahan yang sedang aku alami. Tapi sebaliknya Dia justrumenghina keadaanku kalaulah akuseperti bayangan dalam cermin.

Bayang seorang di cermin dan bayang-bayang hitamnya kata orang itu tanda kalau kita adalah manusia buakn hantu. Walau kita tahu pendapat ini datang dari orang-orang tahayul. Mungkin kalau dipikir-pikir ada benarnya juga di sudut pandang arah lain. Tapi bukan menunjukkan kalau hantu itu ada.

Amri kita lihatr bayang-bayang hitam dalam sebuah lukisan yang kita kenal dalam pelajaran kesenian istilah unsur “nada gelap terang”atau half tone (nada separoh) separuh terang separuh gelap. Bayang-bayang atau shadow itu pertanda bahwa benda terkena sinar. Dalam sebuah lukisan bayang-bayang itu terbagi menjadi tiga macam. Ada bayangan awak, yaitu bayangan hitam yang ada pada benda itu sendiri. Ada bayangan langkah yaitubayanagn yang mengenai bendalain dan yang terakhir bayangan sindir yaitu bayanagn yang berbentuk bayanagn dari benda itu sendiri. Semua bayangan ini berguna agar tercipta kesan tiga dimensi. Sehingga, lukisan kelihatan nyata atau realis. Maka dari itu bayangan dan bayang-bayang kita pun sebagai pertanda bahwa kita nyata. Bukan wujudnyata dan itu sewaktu kita berkhayal.

Asda haditsdari Abu Hurairah yang dikeluarkan oleh Abu Daud walu sandanya hasan, yaitu hadits yang dalam jlan perjalanan haditsnya ada rowi adil tapi sayang daya hapalnya lemah tapi bukan jelek, bunyi haditsnya ialah “seorangmukmin itu merupakan cerin bagi saudaranya”

Tubuhnya yag masih tertelungkup layu. Dalam kepalanya yang penuh dengan putaran-putaran deras pemikiran dan hayalan berbaur menjadi satu. Kepalanya seaka berat sehingga ia tidak sanggup mengangkatnya. Isma semakin dan semakin terbenam dalam lamunannya yang terus bertanya “apakah itu begitu, atau justruini begini?” tatkala semua kata-kata tay terus bermunculan, pertanyaanpak Ahmadpuntidakmau kalahmuncul dalam pusaran pemikirabn yang beraduk dengan khayalannya.

“Tuhan ada di sini di hati kita” pernyataan pak Ahmad tidak mau kalah berputar bersama kata cermin, bayangan, hati, dan angla dua yang terus berputar-putar yang terkadang hilang muncul dan muncul lagi.

“DIA
AAAM!”

Isma berteriak seraya mengangkat kepalanya dan menutup kedua telinganyadenmgan kedua tangannya. Semua terkejut dengan teriakan Isma. Orang-orang serentak bergegas melihat ada apa. Ibu Aminah seorang petgas perpustakaan langsung menghampiri Isma karenasudah dua kali Ia berteriak

“Isma, kamu tidak apa-apa kan, Nak?”

Isma hanya menggelnkan kepalanya sambil membereskan buku-buku yang berserakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun