Mohon tunggu...
Rana Setiana
Rana Setiana Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Ngobrol diskusi santai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berbayang Bayangan 1

2 September 2024   17:46 Diperbarui: 2 September 2024   17:52 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ viaaa…!!!” terdengar suara mama memanggiol dan membangunkan isma dari lamunan. viaaa…!!!” isma langsung bergegas kwluar kamar menghampiri ibunya yang memnagggil namanya. Karena siapa lagi kalau bukan ibu ningsih dengan anggilan yang khas dnegan nama belakangnya Isma Dwivia.

Kedua orang tua Isma memberikana nama dengan nama yang berakar dari bahasa Arab. Sami’a () yang mempunyai arti mendengar.menurut ilmu morfologi bahasa Arab, atau yang disebut ilmu sharaf isma merupaka pola darikata kerja yang berbentuk perintah (fiil amr) yang berarti “dengarkanlah”. Kata mendengar ayahnya menyimbolkan ketaatran. Mendengar adalah wujud dari kebersihan hati, katanya, karena orang tudak akan sanggup memendengar dengan baik,bila hatinya carut marut menurut ayahnya.

Indra pendengaranlah yang pertama berfungsi sebelum indra-indra yang lain. Telinga menjadi salah satu penentu bagi seorang bayi bisu atau tidak, dan yang paling sering ayahnya tidak henti-henti memberitahukan bahwa banyak ilmu pengetahuan berbicara, berpidato atyau public speaking, tapi tidak ada ilmu bagaimana menajdi pendengar yang baik dan benar. Dan tidak capek-capeknya pula ayahnya mengingatkana bahwa orang paling suka dihargai. Mendengar merupakan wujud menghargai terhadap orang. Karena, siapa sihorang yang senang diacuhkan bila sedang berbicara. Sambil membuka buku ketiak itu ayanya memperlihatkan rumus Albert Einstein, yaiu X+Y+Z=.... Eh bukan-bukan! X+Y+Z=sukses. Ayhanya padasaat itu menerangkan apap maksud rumus itu. X merupakan kerja keras, Y merupakan hiburan, dan Z merupakan tutup mulut.

Pak Rudi kumis, begitu orang menyebut ayah Isma. Pakk Rudi menerangkan apa yang dimaksud dengan tutup mulut. Ayahnya Isma memberitahu bahwa dengaqn banyak berbicara, berarti kita telah memasung telinga kita untuk mendapatkan ilmu. Juga memasung telinag kita dari mengetahui apa kekurangan yang ada pada diri kita dan apa yang kita bicarakan.

Dengan banyak berbicara membuatkita seperti radio butut, nenek bawel, atau kalenmg rombeng, atau kaleng blek kurupuk. Ini semua membuat diri kita menjadi orang yang egois an egotis. Nama via yang tertera di akhir sudah nama Isma Dwi, merupakan sosok sahabat ibunya yang selalu setia menjadi pendengar yang baik dari ocehan yang keruan seperti kaleng blek kurupuk (tempat kerupuk). Dengan kecerdasannya Dia melanjutkan kuliah di Jepang. Hingga ia berkeluarga dnegan orang Jepang, “Sayonara-sayonara sampai berjumpa….” Belum selesai lagu selesai, pak Rudi memarahi Isma yang bernyanyi mengiringi kenangan ibu dan ayahnya.

“via…!!!”

“Iya, Bu!”

Isma menghampiri panggilan ibunya.

“Ada apa bu?”

“Via, kamu belum mandi?”

“Aduh Isma lupa bu!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun