Wangka menemukan Ismadengan melongok dibalik rak sambil menggelengkan kepala.
“A….man” (baca: Awan dan Arman) “Isma ada di sini”
“Shuttt.. berisik ini perpus tau!”Isma menggerutu Wangka sambil bertanya “Memang ada apa kalian cari saya?”denagnmengerutkan dahi Isma melihat ketiganya, karena telah mengganggu dari pertapaannya.
Sekilas terpantul wajah Isma dari kaca skbuku perpus, melihat wajahnya yang begitu tegang, Isma langsung mengangkat alisnya supaya tidak terlihatmengerut tegang seraya mereka-reka mimic mukanya
“Siapa yang pecundang, Ma?”
sambil meklanjutan orat-coret buku di bangku yang kemudian direbut Isma kembali lalu disimpan kedalam sakunya.
“Emm Neng Geulis the ada di sini” dengan anda meledek Awan memotong suasana.
“Memangnya ada apa kalian cari saya?” tanya Isma mengerutkan dahi”dan sepertinya ada hal yang penting”Tanya Isma memulai pembicaraan maksud kedatangan mereka.
“Begini, jam setengah dua sekarang kan ada pelatihan yang diadakan OSIS”
“Iya, terus”
“Kebetulan semua trainer dan traineenya perempuan”