“Rubah macam apa yang ingin pulang dengan ubur-ubur. Hanya manusia yang suka menunggang ubur-ubur. Dan manusia....adalah makanan terenak yang sudah lama tak kurasa.” B menjilat bibirnya dengan lidahnya yang panjang kemerahan.
Wajah Milos dan Z langsung berubah pucat.
A memukul kepala Milos, topi kertasnya unyak dan terlepas, tersangkut cakar A. “Aku sudah curiga sejak awal.” Teriak A.
“Kalian bukan rubah!” Teriak E kaget.
Milos meloncat menjauh demiikian juga dengan Z.
“Mereka manusia!” Ucap B dengan lidah terjulur.
Milos dan Z berpaling, kemudian berlari dengan langkah seribu ke arah hutan.
“Kejar mereka!” A memberi perintah.
~~~
Matahari rendah di ujung lautan, separuh cahayanya tenggelam menyisa rona kemerahan. Langkah kaki di dalam hutan berlari kencang melewati semak, suara hentakan keras bergemuruh dengan raungan marah tak kalah serunya. Milos dan Z berlari lurus menuju pantai, diantara pohon kelapa terlihat pemandangan laut luas tak berujung.
Dari dalam air mencuat banyak ubur-ubur berwarna warni, bergerak ke atas menuju awan. Namun saat Milos dan Z ingin berlari lurus, B menjegal mereka. Milos dan Z membelok ke arah lain.