Z menatap Milos kemudian berucap. “Kau mulai merindukan orang tuamu?”
Milos tidak menjawab.
“Aku juga!” Z melengak memandang matahari. “Dulu aku selalu ingin pergi dari mereka ketika mereka memarahiku melakukan sesuatu yang aku suka. Dan sekarang aku juga merindukan mereka.”
“Ah, sudahlah, sebaiknya kita cepat kembali, sebelum kawanan Beru itu saling bunuh.” Milos memasukkan bola-bola air ke dalam gerobak kayu.
Mereka berdua kembali ke sarang dan mulai membuat peraturan tentang permainan tadi. Dibagi atas 2 tim. Tim A terdiri dari Milos dan D. Sedangkan tim B terdiri dari Z dan E. Tim A sebagai penyerang, Tim B sebagai bertahan. Tim B masuk ke dalam hutan dan bersembunyi, dan apabila salah satu dari lawan bertemu, maka mereka bisa saling serang. Apabila terkena lemparan bola air maka dianggap mati dan keluar dari permainan.
Permainan pun dimulai.
Permainan berjalan seru, saling lempar pun tak terhindarkan, satu persatu basah dan dikeluarkan dari permainan, hingga akhirnya A yang bersembunyi di atas pohon melempar Z yang mengendap di bawahnya sambil mencari posisi lawannya. Lemparan jarak dekat dari atas, keras menghantam pundak Z, ia tersungkur ke tanah, terbentur dan pingsan.
Masalah berikutnya pun muncul. Perdebatan kembali merebak, semuanya menyalahkan A, karena melempar terlalu keras kepada Z.
“Kau bisa membunuhnya!” Teriak B dengan lantang sambil mengangkat Z yang masih pingsan.
“Tapi aku tidak bermaksud demikian.” A Panik.
“Kau kan bisa memintanya menyerah.” Ucap D dan E secara bersamaan.