Mohon tunggu...
Putri Rizky
Putri Rizky Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pecandu kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seduhan Teh Paling Sempurna

15 Agustus 2013   09:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendadak saya tersengat kesadaran.

Meski belum pernah sengaja saya kunci, ‘pagar’ ini memang tak sering dilewati orang. Sebagian segan karena saya tampak begitu nikmatnya sendiri, sebagian besar lainnya mungkin tak peduli.

Yang duduk di depan saya sekarang ini rupanya datang dari kelompok agak ‘ajaib’.

Dia tertawa lagi. “Ini Bali. Lo nggak mungkin liburan rame-rame ke sini cuma buat bangun pagi dan ikut jadwal sarapan hotel kan?” Pertanyaannya tak butuh jawaban. “Kalau nggak sendiri, harusnya semalam lo teler di reggae bar dan baru bangun menjelang makan siang.”

Sedikit tersinggung karena kata-katanya semua benar.

“Kamu sendiri bangun pagi. Barnya sudah tutup semalam?” Saya memutuskan untuk balas menyindir.

“Itulah bedanya. Kalo liburan sendirian, bangun pagi karena memang lapar dan mau makan. Kalo kerja, bangun pagi cuma untuk mengejar kopi dan pergi lagi.”

Dia tertawa, dan kali ini, mau tak mau, saya pun juga.

“Lo… di sini sendirian?” tanyanya lagi, menatap saya. Membuat rute napas ini jadi lebih panjang tiba-tiba.

“Iya.”

“Ngapain?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun