Mohon tunggu...
Ponco Wulan
Ponco Wulan Mohon Tunggu... Guru - Pontjowulan Samarinda

Pontjowulan Kota Samarinda Kalimantan Timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menanti di Sudut Kenangan

20 September 2024   20:00 Diperbarui: 20 September 2024   20:04 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Esok hari, Novan mendapat kabar bahwa perusahaan tempatnya bekerja akan mengirimnya ke luar negeri untuk proyek internasional yang besar. Kabar itu datang sebagai kejutan, namun juga menimbulkan pertanyaan dalam pikirannya. "Diana, aku mendapat tawaran untuk proyek internasional," ucap Novan dengan nada campuran antara gembira dan cemas. "Ini adalah kesempatan karir yang besar, tetapi juga berarti kita akan terpisah lagi untuk beberapa waktu."

Diana mengangguk, mencoba menahan air mata. "Aku bangga padamu, Van. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untukmu." Novan menggenggam tangan Diana erat-erat. "Aku tidak ingin pergi tanpa meminta pendapatmu. Apa yang kamu pikirkan tentang ini?"

Diana menghela napas dalam-dalam, memikirkan semua yang mereka telah lalui bersama. "Van, kita sudah melewati begitu banyak hal bersama. Meskipun jarak memisahkan kita, cinta kita akan tetap mengikat kita bersama."

Novan tersenyum penuh rasa syukur. "Aku berjanji akan kembali untukmu, Di. Kita akan menyelesaikan ini bersama-sama."

Di sudut kenangan, Diana dan Novan berdiri bersama-sama menatap masa depan yang penuh harapan dan cinta. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum berakhir namun mereka siap menghadapi semua rintangan yang mungkin datang bersama-sama.

"Diana," ucap Novan perlahan, memulai pembicaraan yang telah lama mereka pendam.

Diana menoleh ke arah Novan, senyumnya mengembang dengan kehangatan. "Ya, Van?"

Novan menatap mata Diana dengan penuh cinta dan keyakinan. "Sudut kenangan ini telah menyaksikan banyak kisah kita. Meski waktu dan jarak memisahkan kita, aku yakin bahwa cinta kita tidak akan pernah pudar."

Diana tersenyum dengan penuh haru, merasakan kekuatan dalam kata-kata Novan. "Aku juga percaya begitu, Van. Sudut kenangan ini adalah bukti dari keteguhan cinta kita."

Mereka berdua saling berpelukan erat-erat, merasakan kedamaian dalam kebersamaan mereka di tempat yang penuh kenangan indah itu. Mereka tahu bahwa masa depan mereka masih penuh dengan tantangan tetapi dengan cinta yang mereka miliki, mereka siap menghadapinya.

**********

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun