Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perang Saudara Terdahsyat Sepanjang Masa

19 Januari 2023   11:08 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:32 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang Bharatayudha (kompas.com)

"Menurut informasi yang didapat oleh pihak mata-mata kita di Liam, negeri itu tidak akan menyerang kita. Mereka pun saat ini sedang terlibat dalam perang sengit melawan sekutu kita Siriyu. Kabarnya mereka hanya bersedia untuk mengerahkan bantuan logistik kepada para pemberontak."

Informasi itu bagai nyanyian di telinga kaisar. Ia tersenyum puas.

"Lakukan apa saja demi kemenangan kita, walau itu berarti seluruh prajurit kita menjadi timbunan tulang belulang. Ini takdir kita. Saatnya kita satukan kembali Frogsta!!!" tukas sang kaisar penuh semangat.

Kata-kata sang kaisar membuat sang jendral terpaku. Dengan wajah tegang dan tertunduk lemas, sang jendral berlutut hormat di hadapan manusia setengah dewa itu sambil menyahut: "Baik, tuanku yang agung. Sabdamu adalah perintah bagiku."

Jendral Franzin sangat menyadari kekuatan pertahanan pemberontak. Untuk menguasai bukit Lorenz, pengorbanan besar harus diderita pasukan kaisar. Walaupun berat dan melawan nuraninya, Jendral Franzin tak mampu melawan titah sang kaisar. 

Keputusan baru telah diambil. Kini pasukan cadangan harus dikerahkan. Perang kembali menggelora. Sekali lagi sejuta infantri kekaisaran merambah kawasan hutan gundul di sekitar bukit itu. 

Berkat pengorbanan jutaan prajurit sebelumnya, kini tank-tank mereka dengan leluasa bergerak dan menyasar posisi pemberontak. Begitu pun para infantri mampu bergerak dengan aman di belakang tank-tank yang melenggeng mulus menuju ke arah bukit.

Sementara itu, sumber daya kekuatan infantri maupun alutsista di pihak pemberontak tak bertambah. Secara perlahan, kekuatan artileri mereka pun berhasil digulung oleh serbuan tank-tank kaisar yang ganas. 

Walaupun kekuatan pemberontak masih begitu kuat untuk bertahan, namun posisi mereka mulai terdesak karena banyaknya kekuatan militer pemerintah yang seolah tak ada habisnya. Pasukan Kekaisaran telah merebut berbagai posisi di sekitar bukit itu dan hanya menyisakan jarak dua kilometer sebelum mencapai kaki bukit.

Melihat peluang untuk kembali bertahan sangat tipis kali ini, para komandan lapangan pemberontak meneriakkan perintah untuk mundur. Kesempatan ini digunakan sebaik-baiknya bagi pihak militer kaisar untuk mengambil alih bukit Lorenz.

Walau akhirnya berhasil merebut puncak bukit Lorenz, kerugian yang tidak sedikit juga dialami oleh pihak militer kaisar. Dua juta  dari empat juta infantrinya telah menemui ajalnya, hanya untuk mendesak sekitar setengah juta militan pemberontak berbaju abu-abu itu ke pedalaman. Sementara itu dari tiga ribu tank, pihak kekaisaran harus mengorbankan seribu di antaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun