Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perang Saudara Terdahsyat Sepanjang Masa

19 Januari 2023   11:08 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:32 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang Bharatayudha (kompas.com)

Dalam peperangan yang terjadi, adakalanya satu tembakan saja dari moncong meriam Cakrabirawa mampu menembus dinding kubah meriam tank Macan-tutul. Superioritas ini membuat formasi tank-tank milik pemerintah kocar-kacir. Lagipula karena kurang menguasai medan, banyak dari tank-tank milik pemerintah itu yang terperosok dalam lumpur dan lubang yang sengaja diciptakan oleh pihak pemberontak.

Peperangan darat ini membuat wilayah hutan di sekitar bukit Lorenz telah menjadi medan tempur mengerikan. Banyak pohon telah terbakar dan bahkan tersingkir oleh hantaman bom dan meriam. Di mana-mana parit-parit pertahanan terbentang dan ratusan ribu prajurit bertahan dalam keputusasaan di dalam relung-relung parit yang berlumpur itu.

Sementara itu ribuan nyawa melayang dalam hitungan jam dari kedua belah pihak. Bau mesiu dan amis darah bersenyawa membentuk kengerian yang mengiris jiwa. Mayat-mayat bergelimpangan dan darah merembes membentuk kubangan cermin bagi wajah-wajah lesu dan kesakitan. Rintihan pilu mohon pertolongan pun melengking menyayat hati. Sementara rentetan tembakan belum juga usai, sahut menyahut.

Karena kuatnya pertahanan pemberontak, pesawat kekaisaran terus membombardir daerah sekitar bukit Lorenz. Walaupun dibombardir lewat serangan udara dan serangan meriam raksasa, tentara infantri Kekaisaran masih tak mampu merebut puncak bukit yang tingginya hanya sekitar dua ratus meter dari permukaan laut itu.

Melihat tiada hasil yang berarti, Kaisar Wagsta murka. Ia menyuruh pasukannya untuk mengadakan gencatan senjata selama lima minggu, serta meminta kaum pemberontak untuk menyetujui keputusan ini. Keputusan untuk mengadakan gencatan senjata disambut baik oleh para pemberontak, namun tetap saja dilihat sebagai taktik dari sang kaisar untuk kembali membangun kekuatan baru untuk menyerang.

Kaisar sendiri menjelaskan bahwa ini hanyalah jeda dalam perang, untuk memberi kesempatan bagi kedua pihak untuk memulihkan diri. Dalam waktu itu ia sendiri akan memutuskan apakah perang akan dilanjutkan ataukah diakhiri. 

Para pemberontak sendiri sangat mengharapkan bahwa kaisar bisa berubah pikiran melihat berbagai kegagalan dan korban yang dialaminya, sementara itu kaisar sendiri nampak masih mengeraskan diri untuk tetap pada pendiriannya yang pertama untuk menguasai kembali tanah Frogsta.

Bunker pertahanan kaum pemberontak, sehari setelah perang dihentikan untuk semetara...

"Pak, kekuatan kita memang masih kokoh di lereng-lereng bukit Lorenz, tetapi personel infantri kita telah berkurang jauh, begitu juga berbagai alutsista kita. Para ksatria kita di garis depan telah kelelahan menghadapi gempuran jutaan pasukan kekaisaran. Saya takut kalau kaisar tetap memutuskan untuk memulai perang lagi dan mengorbankan pasukan cadangan mereka, maka habislah kita," lapor Jendral tertinggi pasukan pemberontak siang itu.

Abner, pemimpin tertinggi negeri Republik Demokratik Domus hanya tersenyum mendengar penuturan sang jendral.

"Tak perlu cemas, Tristan. Kita akan meminta negara sekutu kita untuk meneror Kekaisaran dari belakang. Kaisar pasti akan berpikir dua kali untuk mengerahkan pasukan cadangan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun