Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perang Saudara Terdahsyat Sepanjang Masa

19 Januari 2023   11:08 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:32 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang Bharatayudha (kompas.com)

"Hal itu sudah saya pikirkan pak,"

"lalu"

"Saat ini negeri Liam juga angkat tangan, karena menghadapi perang melawan sekutu Kekaisaran Domus yaitu negri Siriyu. Negri Liam memang musuh besar Domus, tetapi tidak berani mengancam Domus saat ini karena sadar bahwa ia sendiri butuh konsentrasi untuk melawan musuh bebuyutannya itu. Mereka hanya bisa membantu kita untuk penyediaan senjata dan logistik untuk saat ini."

"Tapi kita butuh serangan pendukung dari mereka. Kini seluruh pantai diblokade oleh angkatan laut Kekaisaran Domus. Demikian juga udara, dimata-matai secara ketat oleh patroli angkatan udara kaisar yang tangguh. Bantuan itu tak ada faedahnya, malah dapat saja dimanfaatkan oleh angkatan laut kaisar untuk balik menghantam kita."

"Jika demikian, kita tidak ada jalan lain. Kita harus melawan kaisar dengan kekuatan kita sendiri."

Kemah pemantau milik kekaisaran, Lima minggu setelah pecah perang...

 "Sebagian besar kekuatan artileri pemberontak telah kita lumpuhkan, tetapi mereka belum mundur. Sementara itu kita telah kehilangan banyak prajurit, " lapor Franzin, jendral tertinggi pasukan kaisar pada Kaisar Wagsta di kemah pemantaunya saat itu.

"Apa yang kau pikirkan Jendral? Menyerah? Kita tidak mungkin akan menghentikan operasi ini begitu saja. Nyawa sejuta ksatria kita telah melayang sia-sia."

"Apakah perang mengerikan ini harus tetap diteruskan, meski kita harus mengorbankan sejuta prajurit lagi?" kata sang jendral lirih.

"Baginda, saya juga takut akan serangan dari Liam, sekutu Frogsta." Seorang marsekal menambahkan.

Kaisar menoleh kepada ajudannya yang betugas sebagai intel; "Bagaimana pendapatmu Hermutz?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun