Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perang Saudara Terdahsyat Sepanjang Masa

19 Januari 2023   11:08 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:32 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang Bharatayudha (kompas.com)

"Yang mulia! Maaf kalau saya lancang, tetapi apa yang dikatakan Jolarda benar!  Yang harus kita lakukan ketika ada pemberontakan bukanlah langsung dengan membasmi mereka, tetapi harus dihadapi secara cermat. Pertanyaan pertama yang harus kita lontarkan adalah, apakah ada yang salah dengan sistem pemerintahan kita selama ini?"

Kaisar muda itu tak dapat menahan lagi amarahnya. Setelah kata-kata Mistral, menteri perhubungan itu bersandar di telinganya, kaisar ini meluapkan seluruh amarahnya...

"Aku adalah pimpinan tertinggi di negeri Domus yang mulia, tak ada yang boleh menghalangi aku. Para pemberontak itu harus kita berangus. Tidak ada waktu lagi. Sebentar lagi negeri Liam akan menyerang kita juga. Jika masih ada dari antara kalian yang tidak setuju, riwayatnya akan berakhir di ruang gas sianida!"

Kata-kata terakhir itu langsung diikuti oleh tiga kali bunyi terompet panjang oleh para pengawal istana. Kaisar lalu menghilang ke dalam kamarnya dan ruangan balairung riuh rendah oleh percakapan cemas para menteri yang linglung dan lelah.

"Apa yang harus kita lakukan, seluruh masukan yang kita berikan seakan tidak diterima sang kaisar! Ia berencana akan kembali menginvasi Provinsi Frogsta. Padahal aku tahu, pemimpin pemberontak Frogsta hanya menginginkan suatu perundingan yang adil dan berwibawa, " tukas Jolarda lagi.

Kata-kata sang menteri perekonomian itu membuat kedua rekan di hadapannya tercenung.

"Kita harus cepat-cepat ambil strategi, kita harus melobi agar para jenderal tidak melakukan apa yang kaisar perintahkan!" kata Rustam, menteri kelautan dengan penuh keyakinan.

"Apa? Kau gila Rustam, itu sama saja dengan kudeta. Kekacauan di seluruh kekaisaran akan lebih besar. Lagipula aku sangat tak yakin bahwa militer akan ikut dengan apa yang kita usulkan. Ingat, Kaisar sendiri adalah panglima tertinggi militer yang dapat memerintah militer tanpa  persetujuan siapapun di atas muka bumi ini. Bisa jadi, kita malah akan dihukum mati atas tuduhan makar," kata Jolarda menaggapi.

"Lalu apakah kau setuju bahwa tiga juta orang mati dibantai demi ambisi orang gila yang mengakui dirinya sebagai titisan dewa itu?"  tukas Mistral menentang ketakutan Jolarda.

Tiga orang menteri senior itu kembali terdiam sejenak. Masing-masing kembali sibuk dengan pemikirannya sambil mondar mandir tidak tenang.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun