Mohon tunggu...
OON SARWONO
OON SARWONO Mohon Tunggu... Akuntan - Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Akun ini dibuat untuk keperluan mengerjakan Tugas kuliah Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak - Pajak International - Pemeriksaan Pajak (Universitas Mercu Buana, Maksi 2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Besar 2 - Pemeriksaan Pajak - Diskursus Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan - Prof. Apollo

15 Juni 2024   13:40 Diperbarui: 15 Juni 2024   13:51 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pelaporan Hasil Audit

- Hegelian: Menyusun laporan audit yang mencerminkan proses dialektika, dengan penjelasan tentang dasar laporan awal, temuan audit, dan rekomendasi untuk perbaikan. Laporan audit harus komprehensif, jelas, dan memberikan rekomendasi yang praktis dan dapat diimplementasikan untuk perbaikan.

- Hanacaraka: Menyusun laporan audit yang mencerminkan pendekatan humanis, dengan penekanan pada nilai-nilai keadilan dan keseimbangan, serta rekomendasi yang sesuai dengan konteks budaya. Menyusun laporan audit yang mencerminkan pendekatan humanis. Laporan harus menekankan nilai-nilai keadilan dan keseimbangan, serta menyertakan rekomendasi yang sesuai dengan konteks budaya. Rekomendasi yang diberikan harus relevan dengan konteks budaya dan sosial dari entitas yang diaudit, memastikan bahwa mereka tidak hanya patuh secara hukum tetapi juga harmonis dengan lingkungan sosial mereka.

Kesimpulan

Pendekatan Hegelian dan Hanacaraka menawarkan dua perspektif yang berbeda namun saling melengkapi dalam praktik audit. Pendekatan Hegelian lebih struktural dan analitis, berfokus pada dialektika untuk mencapai kepatuhan dan perbaikan. Sementara itu, pendekatan Hanacaraka lebih humanis dan kontekstual, mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan sosial untuk mencapai solusi yang harmonis dan etis. Kombinasi dari kedua pendekatan ini dapat memberikan hasil audit yang tidak hanya akurat dan patuh tetapi juga adil dan sesuai dengan konteks budaya.

Pendekatan dialektika Hegelian dan Hanacaraka menawarkan kerangka kerja yang komprehensif dan adaptif untuk audit perpajakan. Dengan menggabungkan filosofi ini, auditor dapat meningkatkan kualitas dan relevansi audit, memastikan kepatuhan hukum serta keadilan dan keseimbangan dalam laporan perpajakan. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi masalah, tetapi juga dalam merancang solusi yang berkelanjutan dan harmonis. Selain itu, auditor tidak hanya meningkatkan efektivitas dan efisiensi audit tetapi juga mendorong praktik bisnis yang lebih etis dan bertanggung jawab.

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip Hermeneutis Hanacaraka, audit perpajakan dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih etis dan holistik. Pendekatan ini menekankan pentingnya integritas, kerjasama, dan komitmen terhadap kebenaran dan keadilan, serta membantu memastikan bahwa hasil audit bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Pendekatan Hegelian membantu memastikan bahwa semua aspek teknis dan risiko diidentifikasi dan ditangani dengan efektif, sementara pendekatan Hanacaraka memastikan bahwa proses audit dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap nilai-nilai lokal dan mempertimbangkan dampak sosial serta etis dari temuan dan rekomendasi audit. Dengan demikian, hasil audit tidak hanya akurat dan terpercaya, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan dan harmoni sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Hegel, G. W. F. (1812). "Science of Logic". Hegel's foundational work on dialectics. ISBN 978-0-415-19535-6.

Arens, A.A., Elder, R.J., & Beasley, M.S. (2014). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Pearson. Provides a comprehensive framework for auditing practices.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun