Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Freedom or Undead

29 Januari 2021   20:37 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:04 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukman mengerang, "Ya ampuuun..!"

Apa yang terjadi kemudian seperti mimpi buruk. Mayat-mayat hidup itu berubah ganas. Mendesis seperti kucing yang marah, lantas menyerbu dengan gerakan gesit. Tak lagi terhuyung-huyung seperti sebelumnya.

"Tembak!" seru Aryo spontan.

Keempat gerilyawan itu beraksi. Senapan Owen di tangan mereka menyalak keras, memuntahkan rentetan peluru. Mayat-mayat itu bertumbangan kena tembakan. Tapi bangkit lagi.

"Mundur!" teriak Aryo. "Masuk ke pesawat itu!"

Sambil berlari, dia melemparkan granat ke arah mayat-mayat hidup yang mengejar. Ledakan yang ditimbulkan memberi waktu bagi mereka untuk menyusup masuk ke dalam pesawat.

Mereka sekarang berada dalam sebuah ruangan berbentuk segi-empat yang remang-remang. Cahaya kehijauan berpendar dari permukaan dinding. Cahaya itu temaram dan berdenyut. Seperti hidup.

Aryo buru-buru memperhatikan sekeliling. "Kita harus mencari sesuatu untuk mencegah mereka masuk."

"Tidak perlu," kata Dyah. "Lihat!"

Aryo menoleh. Entah bagaimana, pintu masuk tadi sudah tertutup rapat. Tak ada celah sama-sekali.

Dan itu suatu keberuntungan. Karena sebentar kemudian terdengar pintu itu digedor-gedor. Tapi nampaknya pintu itu cukup kuat menahan serbuan dari luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun