Mohon tunggu...
Nugraha Wasistha
Nugraha Wasistha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penggemar bacaan dan tontonan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Freedom or Undead

29 Januari 2021   20:37 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:04 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aryo melepaskan rangkulannya. Dia berbaring terlentang dengan nafas tersengal. Luka-lukanya sudah parah. Tapi dia tersenyum menatap Diah yang menitikkan air mata.

"Aku...sudah menyelamatkan...dua wanita yang kucintai," kata lelaki itu dengan susah payah. "Kuharap...cukup....menebus pengkhianatanku."

Dyah mengecup kening Aryo. Dan lelaki itu pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Lukman melangkah mendekat. Canggung. "Uh..aku harus mengakui bajingan ini berani sekali. Kutarik semua serapahku tadi. Aku pasti sudah mampus kalau dia tidak....ada apa lagi ini?"

Cahaya kehijauan yang berpendar dari sekujur dinding ruangan tiba-tiba padam. Seolah kematian makhluk raksasa tadi juga mematikan sumber cahayanya.

"Bahaya!" desis Dyah.

Dan memang demikian. Pintu keluar yang semula tertutup tadi mendadak terbuka. Mayat-mayat hidup yang semula di luar sekarang menyerbu masuk. Beberapa di antaranya sudah tidak utuh. Hanya tersisa tubuh bagian atas. Merayap-rayap dengan kegesitan yang mencengangkan.

Sejenak mereka mengacuhkan Dyah maupun Lukman. Semua lebih tertarik pada tiga mayat yang ada. Seperti kawanan piranha kelaparan, mereka merobek-robek ketiga mayat itu dengan gigi dan jari.

Dyah menarik tangan Lukman. "Ikuti aku!"

Lukman kaget. "Ke mana?"

Tak ada waktu menjelaskan. Dyah berlari ke seberang ruangan. Ternyata ada pintu di sana. Dyah menggesernya dengan mudah. "Masuk, cepat!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun