Mohon tunggu...
Nozayla Vilzaa
Nozayla Vilzaa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Menyesal Malas, Ibu, Ayah.

23 September 2024   21:39 Diperbarui: 23 September 2024   21:39 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih berharap ada secercah harapan, aku mengeluarkan kertas kecil berisi soal ulangan kelas sebelah. Aku mulai mencari-cari jawaban soalnya di sana, padahal aku tahu tidak akan ada jawabannya. Dan sialnya lagi, aku ketahuan.

"Kia, kamu lihat apa itu?" Suara buk Reni menggema ke seluruh kelas, saking tegasnya.

"Eh? I-ini buk.. Anu.."

"Anu apa?" buk Reni menghampiriku sambil menatapku mengintimidasi.

Aku melirik Tia, meminta pertolongan. Tapi, dia terlihat acuh tak acuh. Aduh, bagaimana lagi ini?

"Berikan kepada Ibuk sekarang. Kamu simpan apa?"

"I-ini kertas, Buk."

"Iya lihat sini, kertas apa itu."

Aduh, ketahuan sudah. Aku memberikan kertas kecil itu kepada buk Reni dengan lesu. Aku yakin, setelah ini aku tidak akan selamat.

Benar saja. Setelah membaca isi kertas itu, buk Reni langsung memarahiku.

"Wah, berani kamu ya, Kia. Buat contekan ulangan. Bawa sini kertas ulangan kamu," buk Reni mengambil kertas ulanganku dan merobeknya. Aku menatap sobekan kertas itu. Miris sekali nasibku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun