Mohon tunggu...
Novia Kusuma Dwiyanti
Novia Kusuma Dwiyanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student who will be success

LN later

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berjuang Kala Senja

17 November 2021   21:00 Diperbarui: 17 November 2021   21:08 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aga kareba, Indok?” tanya salah seorang penjenguk.

“Indok, aku datang dengan titipan salam dari ibu. Indok harus kuat, itu pesan dari ibu, aku akan ingat dan teruskan perjuangan Indok,” lanjutnya sambil menahan tangis dalam senyum.

Siapa sangka dia adalah anak putrinya Siti, sahabat kecil Risadju. Ternyata Siti telah pergi lebih dahulu. Risadju menangis melihat dia menangis. Seolah mengerti apa yang telah terjadi. Pecah tangis di ruangan itu, semua berusaha memeluk Risadju.

“J-jangan menyerah,,, kalian semua jangan pernah menyerah,” ucap Risadju sambil terbata-bata dan tiada henti menitikkan air mata.

“Indok, kami tidak akan menyerah seperti kata Indok. Biarkan kami yang melanjutkan perjuangan Indok. Indok beristirahatlah,”

“Kami semua sayang Indok. Meskipun Indok tidak mendengar ucapan kami, Indok pasti akan tahu itu, tiada henti kami panjatkan doa untuk Indok,”

“Terima kasih telah mengibarkan semangat di jiwa kami, Indok. Jasamu sangatlah besar bagi kami, sehat-sehat selalu Indok,” beribu ucapan mereka panjatkan untuk Risadju.

Hingga suatu saat, tepatnya pada tahun 1949, Risadju dijemput oleh anaknya, H. Abdul Kadir Daud. Risadju dipindahkan ke Parepare bersamaan setelah Republik Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan.

“Terima kasih semua, terima kasih telah menjaga Indok selama ini. Aku berhutang budi terhadap kalian. Sesekali aku akan mengunjungi kalian ke sini,” ucap Abdul.

“Jagalah ibumu, Dul. Selalu kabari kami jika ada sesuatu,” ucap Mudehang.

“Baik, Amure. Kami berangkat dahulu, terima kasih semua,” ucapnya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun