Pot kembang telang yang ada harus kami bagi-bagikan karena tidak mungkin membawa semua bunga hias yang ada di rumah untuk pindah ke tempat suami bekerja. Aku sudah memutuskan untuk pindah atau mutasi dengan alasan mengikuti suami. Apalagi pikirku di tempat baru akan memperkecil kesempatan untuk bertemu orang-orang yang dulu membuat hati tidak nyaman.
Bulan kedua pernikahan kami, ternyata Tuhan memberikan rezeki luar biasa. Aku positif hamil! Bukankah ini suatu anugerah yang tiada tara? Stigma wanita mandul yang pernah kuterima gugur sudah. Karena itu, aku benar-benar menjaga agar kandunganku sehat dan kuat.
Suami begitu memanjakanku karena dia pun ingin segera menimang buah hati kami. Doa-doa kami, sebagaimana doa Hana meminta anak, benar-benar dikabulkan-Nya. Anugerah luar biasa. Meskipun putra kami kelak tidak seperti Samuel, setidaknya biarlah putra kami dipakai-Nya sebagai saluran berkat bagi umat, amin.
*** Â
Akhirnya, lahirlah bidadari kecil bermata hazel perpaduan darah Jawa dengan blasteran. Tentu saja bidadari tersebut sangat cantik. Hidungnya mancung, bibirnya tipis, dengan bulu mata lentik melengkung. Rambutnya pun hitam ikal. Rambut sang ayah yang selebat hutan hujan tropis. "Adonia Listya Kylan Syamsir"
endÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI