Menurut  kamus  umum  bahasa  Indonesia  istilah  kepatuhan  berarti  tunduk  atau  patuh  padaajaran-ajaran  atau  aturan.  Dalam  perpajakan  kita  dapat  memberi  pengertian  bahwa  kepatuhan perpajakan   merupakan   ketaatan,   tunduk,   dan   patuh   serta   melaksanakan   ketentuan perpajakan. Jadi,  wajib  pajak  yang  patuh  adalah  wajib  pajak  yang  taat  dan  memenuhi  serta melaksanakan  kewajiban  perpajakan  sesuai  dengan  peraturan  perundang-undangan  perpajakan. Kepatuhan  wajib  pajak  sebagai  suatu  iklim  kepatuhan  dan  kesadaran pemenuhan  kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi dimana :
1.Wajib  pajak  paham  atau  berusaha  untuk  memahami  semua  ketentuan  peraturan perundang-undangan perpajakan,
2.Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas,
3.Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar,
4.Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Pajak  didasarkan  pada  undang-undang  yang  berarti  bahwa  pemungutan  pajak  tersebut  sudahdisepakati  atau  disetujui  bersama  antara  pemerintah  dengan  masyarakat.Harapan  pemerintahterhadap  semua  wajib  pajak  mengenai  pembayaran  tanpa  adanya  kecurangan.  Maka  sudah seharusnya  masyarakat  sadar  akan  kewajibannya  untuk  membayar  pajak.Kriteria  Wajib  Pajak(Pengusaha Kena Pajak) untuk Pajak Pertambahan Nilai yaitu :
- Kepatuhan untuk mendaftarkandiri;
- Mengisi  dengan  jujur,  lengkap,  dan  benar  serta  tidak  melewati  batas  waktupenyampaian surat Pemberitahuan (SPT);
- Kesadaran untuk mematuhi peraturan perundang-undangan;
- Melaporkan kewajiban perpajakannya;
- Membayar kewajibannya yaitu Pajak PertambahanNilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H