Mohon tunggu...
nida fadhilah
nida fadhilah Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembaharuan PPN 11% Sejak Tahun 1 April 2022

5 Juli 2024   21:58 Diperbarui: 5 Juli 2024   22:29 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut  kamus  umum  bahasa  Indonesia  istilah  kepatuhan  berarti  tunduk  atau  patuh  padaajaran-ajaran  atau  aturan.  Dalam  perpajakan  kita  dapat  memberi  pengertian  bahwa  kepatuhan perpajakan    merupakan    ketaatan,    tunduk,    dan    patuh    serta    melaksanakan    ketentuan perpajakan. Jadi,  wajib  pajak  yang  patuh  adalah  wajib  pajak  yang  taat  dan  memenuhi  serta melaksanakan  kewajiban  perpajakan  sesuai  dengan  peraturan  perundang-undangan  perpajakan. Kepatuhan  wajib  pajak  sebagai  suatu  iklim  kepatuhan  dan  kesadaran pemenuhan  kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi dimana :

1.Wajib   pajak   paham   atau   berusaha   untuk   memahami   semua  ketentuan   peraturan perundang-undangan perpajakan,

2.Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas,

3.Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar,

4.Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Pajak  didasarkan  pada  undang-undang  yang  berarti  bahwa  pemungutan  pajak  tersebut  sudahdisepakati  atau  disetujui  bersama  antara  pemerintah  dengan  masyarakat.Harapan  pemerintahterhadap  semua  wajib  pajak  mengenai  pembayaran  tanpa  adanya  kecurangan.  Maka  sudah seharusnya  masyarakat  sadar  akan  kewajibannya  untuk  membayar  pajak.Kriteria  Wajib  Pajak(Pengusaha Kena Pajak) untuk Pajak Pertambahan Nilai yaitu :

  • Kepatuhan untuk mendaftarkandiri;
  • Mengisi   dengan   jujur,   lengkap,   dan   benar   serta   tidak   melewati   batas   waktupenyampaian surat Pemberitahuan (SPT);
  • Kesadaran untuk mematuhi peraturan perundang-undangan;
  • Melaporkan kewajiban perpajakannya;
  • Membayar kewajibannya yaitu Pajak PertambahanNilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun