Mohon tunggu...
Nechin Rilus
Nechin Rilus Mohon Tunggu... Relawan - Aktivitis Kebenaran

Simple Life

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Relasi Aku dan Engkau dalam Pandangan Gabriel Marcel: Sebuah Analisis

16 Juli 2024   07:48 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber klasik yang menjadi salah satu dasar pemikiran Marcel adalah filsafat idealisme Jerman, terutama karya-karya dari Immanuel Kant dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel. Dari Kant, Marcel mengambil nuansa kritis terhadap batas-batas pengetahuan dan cara manusia memahami realitas. Sementara itu, dari Hegel, ia mendapatkan perspektif mengenai dialektika sejarah dan perkembangan kesadaran manusia.

Landasan eksistensialis Marcel semakin kuat dengan pengaruh dari Soren Kierkegaard, seorang filsuf Denmark yang sering disebut sebagai "bapak eksistensialisme." Kierkegaard menekankan pentingnya pengalaman subyektif dan keterlibatan pribadi dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia, semangat yang tercermin kuat dalam karya-karya Marcel.

Marcel juga dipengaruhi oleh Edmund Husserl dengan pendekatan fenomenologisnya yang menyoroti aspek kesadaran dan pengalaman langsung. Namun, berbeda dengan banyak pengikut fenomenologi kontemporer lainnya, Marcel memperluas kajian ini ke ranah yang lebih humanistik dan spiritual.

Kehadiran dan dialog adalah konsep sentral dalam pemikiran Marcel, yang sejalan dengan pandangan Martin Buber tentang "Aku dan Engkau" (I-Thou). Buber, meskipun tidak masuk dalam aliran eksistensialisme murni, menekankan pentingnya hubungan antar-manusia yang otentik yang sangat memengaruhi pemikiran Marcel tentang relasi interpersonal.

Dalam ranah pemikiran Kristen, Marcel tidak dapat dipisahkan dari pengaruh Santo Agustinus dan tradisi mistikisme Kristen. Keterlibatan pribadi dan keintiman dalam pengalaman religius menjadi elemen penting dalam filsafatnya, yang membawa dimensi spiritual ke dalam diskursus eksistensialis yang sering sekuler.

Gabriel Marcel juga dikenal karena pengaruhnya terhadap filsafat personalisme, terutama yang berkembang di Prancis selama abad ke-20. Bersama dengan filsuf seperti Emmanuel Mounier, Marcel menekankan pentingnya nilai-nilai manusiawi dan keberadaan pribadi dalam menghadapi tantangan modernitas yang seringkali mereduksi manusia menjadi objek teknis dan ekonomis semata.

Secara keseluruhan, pengaruh filosofis Gabriel Marcel bersifat multidimensional yang menggabungkan elemen-elemen filsafat klasik, fenomenologi, eksistensialisme, dan pemikiran Kristen. Hal ini membuatnya menjadi salah satu figur yang kompleks namun sangat berkontribusi dalam memahami dan mengembangkan konsep relasi 'Aku dan Engkau' dalam filsafat modern.

4. Filosofi Eksistensialisme Gabriel Marcel

Gabriel Marcel adalah salah satu filsuf Prancis yang dikenal sebagai tokoh penting dalam gerakan eksistensialisme, khususnya yang menganjurkan bentuk eksistensialisme yang berlandaskan pada prinsip-prinsip agama Kristen. Dalam analisisnya, Marcel berfokus pada pengalaman manusia, khususnya dalam konteks relasi interpersonal, sebagai landasan bagi pemahaman eksistensi individual. Eksistensialisme Marcel, berlawanan dengan bentuk-bentuk eksistensialisme yang lebih negatif atau nihilistik seperti yang diusung oleh Jean-Paul Sartre, menekankan pentingnya hubungan otentik dan kebahagiaan yang ditemukan dalam keterikatan manusia melalui cinta dan iman.

Salah satu karakteristik utama dari filosofi eksistensialisme Marcel adalah pembedaannya antara 'masalah' dan 'misteri'. Masalah adalah sesuatu yang bisa dipecahkan dengan logika dan nalar obyektif, sementara misteri mengacu pada aspek kehidupan yang melibatkan subjektivitas, keunikan pengalaman pribadi, dan keterbukaan terhadap yang transenden. Dalam pandangan Marcel, banyak aspek eksistensi manusia, termasuk relasi Aku dan Engkau, berada dalam ranah misteri yang tidak dapat sepenuhnya dipahami atau dipecahkan dengan metode ilmiah atau rasional murni.

Marcel juga memperkenalkan konsep penting lainnya, yaitu 'kehadiran'. Kehadiran dalam konteks ini tidak hanya berarti ada secara fisik, tetapi juga merujuk pada keterlibatan emosional dan spiritual yang mendalam. Kehadiran sejati memerlukan keterbukaan dan penerimaan terhadap orang lain sebagai individu yang unik dan bernilai. Ini terefleksikan dalam relasi Aku dan Engkau, yang menuntut kedalaman dan kejujuran emosional, daripada memandang orang lain sebagai sekadar objek atau alat untuk tujuan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun