Mohon tunggu...
Nechin Rilus
Nechin Rilus Mohon Tunggu... Relawan - Aktivitis Kebenaran

Simple Life

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Relasi Aku dan Engkau dalam Pandangan Gabriel Marcel: Sebuah Analisis

16 Juli 2024   07:48 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:50 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis tematik digunakan sebagai teknik utama dalam pengolahan data. Hal ini melibatkan proses pengkodean terbuka di mana tema-tema utama yang mengemuka dari teks dianalisis secara mendalam. Proses ini membantu dalam mengidentifikasi elemen-elemen kunci dari relasi "Aku dan Engkau", seperti hubungan subjek dengan subjek serta pentingnya percakapan dan dialog otentik dalam pandangan Marcel.

Selanjutnya, penulis melakukan interpretasi kritis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan mengaitkan temuan-temuan tersebut dengan tujuan dari analisis ini. Pemahaman yang mendalam mengenai konteks historis dan filosofis di mana Marcel mengembangkan ide-idenya juga diperhitungkan untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang pengaruh-pengaruh eksternal yang membentuk pemikirannya.

Untuk memastikan validitas dan reliabilitas analisis, penulis melakukan triangulasi data dengan membandingkan hasil interpretasi dari berbagai sumber serta mencari konfirmasi dari sekunder literatur yang berkaitan. Selain itu, diskusi dengan pakar-pakar filosofi eksistensialisme juga dilakukan untuk mendapatkan perspektif tambahan dan menguji ketepatan interpretasi yang telah dibuat.

Metodologi ini membantu memadukan antara analisis teoretis dan interpretasi kontekstual, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih holistik dan mendalam mengenai konsep relasi "Aku dan Engkau" dalam pandangan Gabriel Marcel.

2. Konsep Dasar Relasi Aku dan Engkau

Relasi "Aku dan Engkau" adalah konsep sentral dalam filsafat eksistensialisme yang diperkenalkan oleh Gabriel Marcel. Konsep ini menuntut pemahaman mendalam mengenai bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dalam konteks yang otentik dan bermakna. Dalam pandangan Marcel, relasi ini bukan sekadar hubungan antara dua entitas, tetapi melibatkan kedalaman emosional dan eksistensial yang mempengaruhi identitas dan makna hidup masing-masing individu.

Menurut Marcel, kehidupan manusia dipenuhi oleh berbagai bentuk relasi, namun hanya sedikit yang dapat dikategorikan sebagai relasi "Aku dan Engkau." Relasi semacam ini ditandai oleh keterbukaan, kejujuran, dan pengakuan atas eksistensi orang lain sebagai subjek yang setara, bukan objek yang dapat dimanipulasi atau dikendalikan. Dalam kacamata Marcel, relasi "Aku dan Engkau" adalah antidot bagi alienasi dan objektivasi yang sering terjadi dalam relasi manusia modern.

Marcel juga mengaitkan konsep "Aku dan Engkau" dengan tema kepercayaan dan kesetiaan. Ia berargumen bahwa relasi yang otentik dibangun di atas dasar kepercayaan yang mendalam, yang memungkinkan dua individu untuk saling mendukung dan memahami di tengah kesulitan dan kompleksitas hidup. Marcel menekankan bahwa kepercayaan ini bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan, tetapi harus tumbuh secara alami melalui interaksi yang jujur dan terbuka.

Menarik untuk dicatat bahwa konsep relasi "Aku dan Engkau" ini tidak hanya relevan dalam hubungan personal tetapi juga dalam konteks sosial yang lebih luas. Marcel percaya bahwa pemahaman dan penerapan prinsip relasi ini dapat menghasilkan masyarakat yang lebih humanis dan harmonis. Dalam berbagai karya dan diskusinya, Marcel sering menggambarkan bagaimana pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ini dapat menyebabkan dehumanisasi dan krisis eksistensial.

Kesimpulannya, konsep dasar relasi "Aku dan Engkau" dari Gabriel Marcel menyoroti pentingnya interaksi manusia yang otentik, berbasis kepada pengakuan dan penghargaan atas eksistensi orang lain sebagai subjek yang setara. Pemahaman ini menjadi landasan bagi berbagai analisis berikutnya mengenai bagaimana relasi ini dapat diterapkan dan dipraktekkan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan antarpribadi hingga struktur sosial yang kompleks.

2.1. Definisi dan Pengertian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun