Mohon tunggu...
Nechin Rilus
Nechin Rilus Mohon Tunggu... Relawan - Aktivitis Kebenaran

Simple Life

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Relasi Aku dan Engkau dalam Pandangan Gabriel Marcel: Sebuah Analisis

16 Juli 2024   07:48 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara keseluruhan, respons Marcel terhadap kritik tidak hanya berfungsi untuk mempertahankan kredibilitas filosofinya, tetapi juga untuk memperkaya dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Marcel menggunakan kritik tersebut sebagai peluang untuk merefleksikan kembali ide-idenya dan berupaya menjelaskan lebih lanjut inti dari filosofinya kepada dunia.

8. Relevansi Pandangan Marcel di Zaman Modern

Pada era modern yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, pandangan Gabriel Marcel mengenai relasi "Aku" dan "Engkau" tetap relevan dan signifikan. Meskipun teori-teori filosofis sering kali dihadapkan pada tantangan untuk tetap applicable dalam konstelasi sosial yang berubah dengan cepat, pemikiran Marcel menyoroti aspek fundamental dalam interaksi manusia yang bersifat abadi. Bagian ini akan membahas bagaimana konsep "Aku" dan "Engkau" dalam perspektif Marcel dapat diimplementasikan dan menawarkan wawasan dalam konteks teknologi serta dinamika sosial kontemporer.

Secara umum, pendekatan Marcel terhadap relasi manusia berfokus pada mutualitas dan pengakuan eksistensial, di mana setiap individu dianggap sebagai subjek yang penuh dan bukan sekadar objek utilitarian. Dalam konteks modern, di mana hubungan sering kali diukur berdasarkan fungsionalitas dan efisiensi, perspektif ini mengingatkan kita akan pentingnya memelihara interaksi yang autentik dan mendalam.

Selain itu, relasi "Aku" dan "Engkau" dalam pemikiran Marcel mengindikasikan adanya kebutuhan mendasar bagi manusia untuk mencari dan menemukan makna dalam kehidupan melalui hubungan antarmanusia. Di dunia yang semakin terfragmentasi oleh individualisme dan materialisme, gagasan ini menekankan pentingnya kehadiran manusia yang tulus dan keterlibatan emosional yang sebenarnya dalam membangun komunitas yang harmonis dan kohesif.

Pemikiran Marcel juga mengundang refleksi kritis terhadap dampak negatif potensi teknologi pada hubungan manusia. Modernisasi dan teknologi canggih, meskipun membawa berbagai kemudahan dan efisiensi, juga bisa berujung pada depersonalisasi dan alienasi. Dalam hal ini, pendekatan Marcel menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pemeliharaan hubungan manusia yang otentik. Teknologi seharusnya bukan menjadi penghalang tetapi alat untuk memperdalam relasi antar individu.

Lebih jauh lagi, teori Marcel tentang relasi "Aku" dan "Engkau" memberikan landasan bagi pengembangan etika komunikatif yang berorientasi pada penghargaan, respek, dan empati. Hal ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan sosial seperti ketegangan antarkelompok, konflik budaya, dan polarisasi politik. Dengan memprioritaskan dialog otentik dan pengakuan kemanusiaan yang sejati, pandangan Marcel bisa menjadi panduan dalam menciptakan interaksi yang konstruktif dan inklusif di tengah kompleksitas sosial kontemporer.

8.1. Dalam Konteks Teknologi

Kemajuan teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara manusia berinteraksi satu sama lain. Dalam konteks ini, relasi "Aku dan Engkau" yang dikemukakan oleh Gabriel Marcel menjadi relevan untuk dianalisis. Marcel menekankan pentingnya hubungan otentik antara subjek-subjek (Aku dan Engkau) yang saling mengakui eksistensi dan martabat satu sama lain. Hal ini kontras dengan hubungan objektif (Aku dan Itu) yang sering kali terjadi dalam interaksi yang dimediasi oleh teknologi.

Teknologi, seperti media sosial, platform komunikasi digital, dan kecerdasan buatan, memiliki potensi untuk memperkaya, namun sekaligus menghalangi keaslian hubungan antarindividu. Pada satu sisi, teknologi dapat mempercepat komunikasi dan memudahkan interaksi jarak jauh, namun di sisi lain, dapat menciptakan ilusi kebersamaan tanpa kedalaman relasi yang sebenarnya.

Gabriel Marcel mengkritik anonimitas dan objektivisasi yang terjadi dalam relasi yang dimediasi oleh teknologi. Dalam interaksi online, penggunanya sering kali tidak benar-benar mengenal satu sama lain secara mendalam, yang berakibat pada penyempitan ruang bagi dialog otentik dan keintiman yang sejati. Komunikasi digital cenderung superfisial dan berbasis pada pertukaran informasi daripada pengalaman bersama dan keterlibatan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun