Mohon tunggu...
Nechin Rilus
Nechin Rilus Mohon Tunggu... Relawan - Aktivitis Kebenaran

Simple Life

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Relasi Aku dan Engkau dalam Pandangan Gabriel Marcel: Sebuah Analisis

16 Juli 2024   07:48 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, relasi "Aku dan Engkau" dapat menjadi kerangka kerja yang berguna untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih humanis dan inklusif. Pendekatan ini mendorong dialog antara pengajar dan peserta didik serta mengakui kehormatan dan martabat masing-masing pihak. Dengan demikian, penelitian terhadap konsep ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif dalam bidang pedagogi.

Selain itu, pembahasan tentang relasi "Aku dan Engkau" juga memiliki implikasi luas dalam konteks sosial dan politik. Dalam hubungan internasional, misalnya, penerapan prinsip dialog otentik seperti yang dirumuskan oleh Marcel dapat membantu memitigasi konflik dan mempromosikan pemahaman lintas budaya. Pendekatan ini mendorong pengakuan dan penghargaan terhadap keberbedaan, yang menjadi kunci dalam membangun perdamaian dan harmoni global.

Mengingat pentingnya tema ini, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi bagaimana konsep relasi "Aku dan Engkau" dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan kontemporer. Analisis ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi Gabriel Marcel terhadap filsafat eksistensialisme serta relevansinya di zaman modern.

1.2. Tujuan dan Signifikansi Analisis

Tujuan dari analisis ini adalah untuk memahami secara mendalam konsep relasi "Aku" dan "Engkau" dalam pandangan Gabriel Marcel, serta mengidentifikasi implikasi filosofis dan praktis dari konsep tersebut dalam berbagai aspek kehidupan. Analisis ini berupaya menggali pemikiran Marcel yang kerap disebut sebagai salah satu tokoh utama dalam eksistensialisme Kristen, dan memperjelas bagaimana pandangan filosofisnya terhadap hubungan antar manusia dapat memberikan wawasan baru dalam interaksi interpersonal dan sosial.

Secara khusus, analisis ini bertujuan untuk:

  • Menjelaskan definisi relasi "Aku" dan "Engkau" menurut Gabriel Marcel.
  • Membandingkan konsep ini dengan teori-teori lain yang relevan dalam filsafat dan psikologi.
  • Menguraikan biografi singkat Gabriel Marcel, termasuk pengaruh filosofis yang membentuk pandangannya.
  • Menyelidiki bagaimana eksistensialisme Kristen yang diusung Marcel berbeda dari varian eksistensialisme lainnya.
  • Mengidentifikasi penerapan praktis dari konsep relasi "Aku" dan "Engkau" dalam berbagai konteks seperti kehidupan sehari-hari, pendidikan, dan pembelajaran.
  • Mengevaluasi kritik yang diterima oleh pandangan Marcel serta bagaimana dia merespons kritik tersebut.
  • Menganalisis relevansi pandangan Marcel dalam konteks modern, termasuk implikasinya terhadap teknologi dan dinamika sosial.

Signifikansi dari analisis ini terletak pada kemampuannya untuk memberikan wawasan yang lebih komprehensif mengenai aspek-aspek manusiawi dalam hubungan interpersonal yang sering kali terabaikan dalam diskusi filsafat kontemporer. Dengan memahami relasi "Aku" dan "Engkau" dalam kacamata Marcel, kita dapat mengembangkan pendekatan yang lebih humanis dan otentik dalam interaksi sosial dan profesional. Selain itu, analisis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga pada studi eksistensialisme dan memperluas pemahaman mengenai kompleksitas hubungan manusia.

Melalui pendekatan analitis, artikel ini tidak hanya mengkaji aspek teoritis namun juga memberikan ulasan kritis dan aplikatif terkait pandangan Gabriel Marcel. Penelitian ini penting karena dapat menawarkan perspektif yang memperkaya diskursus filosofis dan praktis, terutama dalam menghadapi tantangan hubungan manusia di era modern yang semakin dipengaruhi oleh teknologi dan keterasingan sosial.

1.3. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam analisis ini bersifat kualitatif dengan pendekatan hermeneutik. Pendekatan hermeneutik dipilih karena sifatnya yang fokus pada interpretasi teks dan pemahaman makna, yang sangat relevan dalam mengkaji filosofi Gabriel Marcel. Metodologi ini memungkinkan penulis untuk menggali lebih dalam konsep-konsep dasar dari relasi "Aku dan Engkau" dalam karya-karya Marcel serta memahami bagaimana konsep ini diaplikasikan dalam konteks eksistensialisme Kristian yang diusung oleh Marcel.

Langkah awal dalam penelitian ini melibatkan studi literatur yang ekstensif terhadap karya-karya utama Gabriel Marcel, termasuk tetapi tidak terbatas pada "Being and Having" dan "The Mystery of Being". Penulis juga meninjau berbagai artikel jurnal, buku, dan ulasan kritis yang membahas filosofi Marcel. Pendekatan komparatif digunakan untuk menganalisis teori-teori eksistensialisme lain seperti yang diusung oleh Jean-Paul Sartre dan Martin Buber, demi memperjelas perbedaan dan keunikan pandangan Marcel tentang relasi "Aku dan Engkau".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun