Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Berselimut Guna-Guna

10 September 2024   04:18 Diperbarui: 10 September 2024   07:19 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Pexels.com/Pavel Danilyuk

Belum sempat aku menjawab, dia langsung menjedukkan samping kepalaku ke tembok, berkali-kali.

Aku hanya bisa diam, karena tidak tahu harus bagaimana melawan tenaganya yang begitu kuat. Aku hanya bisa mencium darah, sepertinya darahku mulai mengalir dari kepala.

Tiba-tiba Abbas terdiam. 

Aku berlutut menyender pada tembok, begitu lemas, padahal aku ingin sekali segera bergerak menghindar dari Abbas, mumpung dia sedang terdiam. 

Baru aku mau mengumpulkan seluruh tenagaku, ku dengar tangisan.

"Mamaaa...!", itu pasti suara Fara, anak pertamaku yang baru berusia satu tahun, ya Tuhan, sejak kapan dia melihatku. Dia tidak boleh melihatku seperti ini.

Aku berusaha mengumpulkan tenaga, dan bersikap tidak ada apa-apa. Aku tidak mau anakku melihat semua ini.

"Maya...", Abbas memanggilku, sambil memegang bahuku. "Kamu kenapa?"

Belum selesai pusingku karena jedukkannya, sekarang aku dibuat bingung dengan pertanyaannya.

"Kamu kenapa, sayang?", suaranya begitu prihatin. Abbas langsung mengelap keningku. 

Aku yakin keningku sudah bersimbah darah.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun