Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Berselimut Guna-Guna

10 September 2024   04:18 Diperbarui: 10 September 2024   07:19 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Pexels.com/Pavel Danilyuk

Aku tidak mau lagi menjadi korban keberingasan Abbas. 

Aku khawatir dampak buat Fara, walau usianya terbilang masih sangat kecil untuk memahaminya.

"Tolong paham, Bu, saya sudah mulai lelah", tiba-tiba tangisanku pecah begitu saja. 

Astaga, aku tidak mau Bu Bram tahu. Dia pasti ngamuk kalau tahu aku jadi samsak Abbas.

Bu Bram langsung memelukku, dan menenangkanku.

"Kamu bahagia, Maya?", tanyanya ketika tangisku mereda. 

"Bahagia, Bu", kataku pelan, agak ragu dengan perkataanku sendiri.

"Kalau kamu bersikeras, baiklah. Ambil cuti dulu selama enam bulan, setelah itu kalau kamu tetap bersikeras keluar dari pekerjaan, saya akan acc". 

Perkataan Bu Bram benar-benar membuatku menangis sesunggukkan. 

Semoga ini menjadi awal yang indah buat aku dan Abbas. Keberingasan Abbas tidak lagi muncul.

Mungkin awal mula keberingasan Abbas karena kemarahannya tertahan aku masih memilih untuk tetap bekerja.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun