Mohon tunggu...
HME Irmansyah
HME Irmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Ipoleksosbud

Institute for Studies and Development of Thought (ISDT)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Salah? Sebuah Refleksi di 70 Tahun Kemerdekaan RI

17 Agustus 2015   08:58 Diperbarui: 15 Desember 2018   12:52 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi benar apa yang diucapkan oleh BUNG HATTA bahwa "Tujuan utama revolusi nasional adalah mengangkat posisi ekonomi pribumi sehingga terbebas dari tekanan dan penghisapan".

Benar apa yang dikatakan oleh BUNG KARNO bahwa:

“Kamu tahu? Sejak 1932 aku berpidato di depan Landraad soal modal asing ini. Soal bagaimana perkebunan-perkebunan itu dikuasai mereka. Jadi, Indonesia ini tidak hanya berhadapan dengan kolonialisme, tapi berhadapan dengan MODAL ASING yang MEMPERBUDAK bangsa Indonesia. Aku ingin modal asing ini dihentiken, dihancurleburken dengan kekuatan RAKYAT, kekuatan BANGSA sendiri. Bangsaku harus bisa maju, harus BERDAULAT di segala bidang, apalagi minyak kita punya. Coba kau susun sebuah regulasi agar bangsa ini MERDEKA dalam pengelolaan MINYAK.” (Bung Karno kepada Menkeu Djuanda, soal KEDAULATAN ENERGI, 1960)

"Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak." (Pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1963)

“Firman Tuhan inilah Gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu: "innallaha laa yughai-yiru maa biqaumin hatta yughai-yiruu maa bianfusihim." (Al Qur'an surah 13:11). Yang artinya, 'Tuhan tidak mengubah nasib sesuatu bangsa sebelum bangsa itu mengubah nasibnya.'” (Pidato Bung Karno pada HUT Proklamasi Kemerdekaan, 17 Agustus 1964).

Selamat Ulang Tahun ke-70 Negara Kesatuan Republik Indonesia. DIRGAHAYU INDONESIA! MERDEKA!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun