"Apa?!" Gusti kaget.
Oca pun hanya melongo. "Pantesan."
"Iya, saya lihat kucing hitam yang misterius. Tengah malam di lantai atas," tambah Gusti.
"Iya?" tanya Mama.
"Oca juga tahu," kata Gusti.
"Iya. Aku juga dengar dari Faisal. Teman satu sekolahku yang tinggal di jalan Mangga. Dia bilang, rumah ini sudah tujuh kali dijual belikan. Kita ini orang ke delapan yang meninggali rumah ini. Dan ketujuh penghuni lama hanya kuat tinggal di sini paling lama dua bulan. Karena mereka merasa diteror oleh hantu itu," tambah Oca.
"Apa?" raut wajah Mama betul-betul ketakutan. Mama memang selalu sendirian di rumah saat Ayah ke kantor dan Gusti serta Oca bersekolah. Setelah mendengar berita ini Mamanya bakal semakin ketakutan. "Kita pindah lagi saja, ya?" kata Mama lirih.
"Tak mungkin," jawab Ayah.
"Kenapa, Yah?"
"Karena Ayah tak punya uang lagi."
"Tapi....."