Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teror

7 Juli 2015   10:43 Diperbarui: 7 Juli 2015   10:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kok bisa.  Ayah masih beberapa kali mimpi seram.  Mama?" Ayah penasaran.

"Iya. Masih."

"Mau tahu kenapa?" tanya Oca.

"Jangan sok tahu ah!"

"Bukan sok tahu, Ma.  Ini ilmu dari SD dulu.  Baru ingat kemarin.  Bukan omong kosong, aku sudah mencobanya," kata Gusti.

"Aku juga," Oca tak mau ketinggalan.

"Dan tidur kita menjadi lelap.  Lelap sekali.  Tanpa mimpi."

"Ah, yang benar.  Bagaimana Gusti?"

"Begini, Yah.  Hantu itu punya alam sendiri.  Kalau kita mimpi seram, itu sih karena otak kita yang kelam.  Kenapa otak kita kelam?  Karena kita meninggalkan apa yang diperintahkan Allah," Gusti bergaya Mama Dedeh yang pernah dilihatnya di televisi waktu pas bangun kepagian.

"Apa?"

"Kapan Ayah dan Mama terakhir salat?" tanya Oca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun