Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teror

7 Juli 2015   10:43 Diperbarui: 7 Juli 2015   10:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia berpesan agar anak-anak tak ada yang takut hantu.  Hantu memang bukan untuk dilawan.  Tapi yang jelas, hantu memiliki dunianya sendiri.

"Terus bagaimana menghindari gangguan hantu?" tanya Keke yang paling terkenal takut hantu.  Jangankan hantu.  Sama gelap saja, dia ketakutan.  Bahkan fobia.

"Mereka tak mengganggu kita," tambah Ustad Ari.

"Kalau kita mimpi jelek tengah malam dan terbangun?" tanya Keke lagi.

"Itu sih bukan karena hantu.  Mungkin mimpi itu justru sebuah jalan bagi  kita untuk solat malam," kata Ustad Ari lebih menjelaskan.

"Maksudnya?" tanya Keke masih dengan semangat.

"Kalau terbangun malam-malam.  Entah karena mimpi buruk atau karena suara yang mengaggetkan.  Jangan malah tidur lagi.  Biasanya akan sulit tidur.  Lebih baik kalian solat.  Solat malam.  Bisa kan?"

Gusti tak menceritakan apa yang dikatakan ustad Ari itu kepada Ayah, ibu, atau adiknya.  Gusti bertekad untuk mencobanya sendiri.

Saat malam tiba, Gusti memang terbangun.  Dan mimpi seram itulah yang membangunkannya.  Keringat bercucuran dari tubuh Gusti.  Ada rasa takut menelusup dalam hati Gusti.  Tapi Gusti cepat-cepat membuang rasa takut itu.  Tak ada hantu yang menggigit.  Di Film saja  tak ada, apalagi di alam nyata.

Gusti bangkit.  Agak sempoyongan.  Menuju kamar mandi.  Setelah buang air kecil langsung mengambil air wudu. Segar.  Rasa ngantuk pun lenyap.  Dengan khusuk Gusti melakukan salat malam.  Setelah itu tidur lagi.  Pulas hingga pagi.  Biasanya tak salat subuh.  Sekarang Gusti salat subuh juga.  Lebih enak juga. Tak terburu-buru.

Malam berikutnya, Gusti melakukan hal serupa.  Saat hendak mengambil wudu, terdengar suara gedebuk di kamar Oca.  Gusti melongok.  Terlihat Oca sedang meringis di bawah ranjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun